RADARLAMPUNG.CO.ID - Di sebuah gang kecil di Kelurahan Sukabumi, Bandar Lampung, seorang kakek tampak duduk di depan rumah, dengan tumpukan kerajinan di sekelilingnya.
Namanya Kasran, usianya 80 tahun, tapi semangatnya masih utuh seperti lelaki muda yang baru mulai menata hidup.
Sejak pagi buta, ia sudah akrab dengan aroma bambu basah dan bunyi gesekan pisau raut yang nyaring memecah sunyi.
Di usianya yang sudah sangat senja, Kakek Kasran memilih untuk tetap bekerja, bukan karena tak ada pilihan, tapi karena itu membuat hidupnya terasa lebih berarti.
BACA JUGA:Bocoran Link DANA Kaget Sore Ini, Sikat Cair Saldo Gratis Rezeki Dompet Digital
Ia membuat kandang ayam, itik, dan burung dari bilah-bilah bambu yang ia olah dengan tangan tuanya yang penuh gurat kerja keras.
“Badan ini boleh tua, tapi kalau masih bisa gerak, ya saya pakai buat kerja,” katanya pelan, sambil mengikat simpul tali rotan di sudut kandang.
Kasran memulai usaha ini sekitar enam tahun lalu, setelah pensiun dari pekerjaan lamanya dan merasa tak betah hanya duduk di rumah.
Dengan modal keterampilan sederhana dan bambu yang mudah didapat, ia mulai merakit kandang satu per satu, dengan telaten dan sepenuh hati.
Kini, meski tak semua orang lagi mencari kandang bambu—karena kandang besi dan kawat makin menjamur—Kasran tetap setia dengan cara lamanya.
Menurutnya, setiap kandang bambu punya 'rasa', punya sentuhan, dan punya cerita yang tak bisa digantikan oleh produk pabrik.
Setiap kandang dikerjakannya dalam waktu sekitar empat hari, tergantung ukuran dan model yang dipesan.
Ia tak punya toko, tak punya pegawai, hanya punya keyakinan bahwa selama karyanya jujur, rezeki akan datang dengan cara sendiri.
BACA JUGA:Angin Puting Beliung Terjang Dua Desa di Way Serdang, Belasan Rumah Rusak