disway awards

Bukan Cuma Susuk dan Kamuorang, Ini Daftar Bahasa Gaul Khas Warga Lampung

Bukan Cuma Susuk dan Kamuorang, Ini Daftar Bahasa Gaul Khas Warga Lampung

Provinsi Lampung punya 'slang' bahasa gaul tersendiri, yang dipakai dalam bahasa sehari-hari-Ilustrasi AI-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pada era 70-an, anak muda di kota Jakarta mulai mengenal bahasa prokem, bahasa Indonesia non-formal yang menjadi slang ‘gaul’ saat itu.

Secara umum, slang adalah kata atau istilah gaul yang kerap digunakan dalam percakapan harian. Jadi, sifatnya cenderung tidak formal. 

Dari dipakai sebagai bagian percakapan, penggunaan bahasa prokem ini turut menyebar. 

Bahkan, bahasa gaul itu banyak dipakai hingga sekarang. Misalnya penambahan -ok- pada suatu kata, dari Bapak menjadi Bokap. 

BACA JUGA:Jangan Abai! Setiap Kamis, Masyarakat Diajak Berbahasa Lampung untuk Menumbuhkan Cinta Budaya Lokal

Serupa, daerah Lampung juga punya bahasa non-formal, alias bahasa slang–bahasa gaulnya sendiri. 

Lampung merupakan daerah yang multi etnis. Orang lampung asli hanya sekitar 20% dari total jumlah penduduk. Sehari-hari, sebagian besar penduduk Lampung menggunakan bahasa Indonesia. 

Pemakaian bahasa gaul banyak dilakukan warga dalam percakapan sehari-hari, meskipun penggunaanya tidak masif seperti gerakan bahasa prokem–hanya terbatas pada lingkup daerah Lampung. 

Bagi yang tumbuh besar di Lampung, perbedaan aksen dan kosakata bahasa ini terkadang tidak disadari. Dikarenakan sama disekitar, bahasa 'khas' ini jadi tidak terasa beda dengan bahasa Indonesia gaul lain. 

BACA JUGA:Ratusan Guru SD di Lampung Ikuti Bimtek Revitalisasi Bahasa Daerah, Ini Langkah Melindungi Bahasa Lampung

Namun, saat berhadapan dengan warga dari luar provinsi, gaya khas warga Lampung saat bicara dapat nampak lebih jelas. 

“Jangan, geh!” dan “Iya, tah?”

Meski terdengar janggal di luar kota, gaya bicara ini sudah tidak asing ditelinga warga Lampung. Kata imbuhan ‘geh’ dan ‘tah’ memang sudah biasa muncul saat bercakap santai, menjadi imbuhan ‘ekstra’ di bagian akhir.

Umumnya berada pada akhir kalimat, kedua kata ini tidak memiliki arti tertentu yang spesifik, fungsinya lebih sebagai kata tambahan dan penekanan. 

BACA JUGA:Bahasa Lampung Dalam Prespektif Pembangunan Sumber Daya Manusia Berkelanjutan di Provinsi Lampung

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: