Ketua STEBI Lampung Hadiri FGD di Kantor Staf Presiden RI, Bahas Pemulihan Energi di Wilayah Bencana Sumatera

JAKARTA, RADARLAMPUNG.CO.ID- Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI) Lampung, Dr. Reza Ronaldo, MM, menghadiri Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia di Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat.

FGD yang berlangsung di lingkungan Istana Kepresidenan tersebut mengangkat tema “Percepatan Pemulihan Ketenagalistrikan serta Distribusi LPG dan BBM di Lokasi Bencana Sumatera”, dan dibuka langsung oleh Deputi II KSP, Prof. Dr. Telisa Aulia Faliyanti, SE., ME.

Kegiatan ini menjadi forum strategis lintas sektor yang dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian ESDM, SKK Migas, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Executive Vice President PLN, BNPB, serta Peneliti Utama KSP Prof. Dr. Tulus Suryanto. Dari unsur akademisi, Dr. Reza Ronaldo hadir mewakili perguruan tinggi dari Provinsi Lampung.

Ketua STEBI Lampung, Dr. Reza Ronaldo, MM menghadiri undangan Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia terkait pengelolaan bencana alam. Foto Dok.STEBI Lampung.--

BACA JUGA:STEBI Lampung Gagas International Community Service di Malaysia

Deputi II KSP, Prof. Dr. Telisa Aulia Faliyanti, SE., ME, menjelaskan bahwa FGD bertujuan untuk memperoleh pembaruan kondisi terkini terkait ketenagalistrikan, distribusi LPG dan BBM, serta pemulihan infrastruktur di wilayah Sumatera yang terdampak bencana. 

Selain itu, forum ini juga membahas strategi percepatan pemulihan, identifikasi hambatan teknis dan logistik, serta penguatan koordinasi lintas instansi agar pelayanan energi tetap berjalan optimal di wilayah terdampak.

Dalam forum tersebut, Dr. Reza Ronaldo bersama Prof. Dr. Tulus Suryanto menekankan pentingnya peran strategis perguruan tinggi dalam penanganan bencana alam, tidak hanya pada fase tanggap darurat, tetapi juga pada tahap pra-bencana dan pascabencana.

BACA JUGA:Dosen dan Mahasiswa STEBI Lampung Inisiasi Konferensi Internasional ICOSTELM 2025 di Malaysia

Menurut Dr. Reza, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab akademik dan sosial melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, untuk berkontribusi aktif dalam Disaster Risk Reduction (DRR).

“Perguruan tinggi harus menjadi pusat literasi dan edukasi kebencanaan, sekaligus rujukan kebijakan berbasis riset dan data. Integrasi isu kebencanaan dalam kurikulum dan penelitian menjadi sangat penting untuk membangun masyarakat yang sadar risiko,” ujar Dr. Reza Ronaldo.

Ia juga menambahkan bahwa kampus dapat berperan dalam pemetaan risiko wilayah, kajian tata ruang, analisis kerentanan sosial, hingga pengembangan sistem peringatan dini berbasis riset, sehingga kebijakan pemerintah di bidang kebencanaan dapat lebih tepat sasaran.

BACA JUGA:STEBI Lampung Gagas International Community Service di Malaysia

Keikutsertaan Ketua STEBI Lampung dalam FGD di Kantor Staf Presiden ini menunjukkan komitmen perguruan tinggi di Lampung untuk turut berkontribusi secara aktif dalam penguatan kebijakan nasional, khususnya dalam percepatan pemulihan layanan energi dan infrastruktur di wilayah terdampak bencana. (*)

Sumber: