Belum Ditemukan, Pencarian Delapan ABK KM Maulana 30 Oleh Tim SAR Berlanjut
Foto dok Basarnas Lampung.--
RADARLAMPUNG.CO.ID – Operasi pencarian terhadap delapan Anak Buah Kapal (ABK) KM Maulana 30 yang dilaporkan hilang pascakebakaran kapal di Perairan Selatan Belimbing, Kabupaten Tanggamus, Lampung, kembali dilanjutkan pada hari kedua, Minggu (21/12/2025).
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Lampung mengerahkan tim SAR gabungan untuk melaksanakan operasi sesuai rencana pencarian hari kedua (H.2).
Sebelum turun ke lapangan, seluruh unsur terlebih dahulu mengikuti briefing dan koordinasi lintas instansi guna menyamakan strategi pencarian berdasarkan hasil perhitungan SAR Map Prediction.
Pada pelaksanaan H.2, area pencarian diperluas hingga mencapai radius 26,26 mil laut atau sekitar 42,2 kilometer dari lokasi kejadian. Untuk meningkatkan efektivitas operasi, wilayah pencarian dibagi menjadi dua sektor.
Sektor pertama (SRU 1) menggunakan KN SAR 224 Basudewa, sementara sektor kedua (SRU 2) melibatkan KM Maulana VII dengan pola pencarian laut yang telah ditentukan.
Selain penyisiran di laut lepas, tim SAR gabungan juga melakukan pemantauan di wilayah pesisir. Fokus pencarian darat meliputi sepanjang pesisir Tambling serta perairan di sekitar lokasi kejadian dengan memanfaatkan kapal hiu fiber milik Tambling Wildlife Nature Conservation.
Namun demikian, jalannya operasi sempat terkendala kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Angin kencang dan gelombang tinggi memaksa tim menghentikan sementara pencarian demi keselamatan personel.
Setelah kondisi cuaca membaik, operasi kembali dilanjutkan hingga sore hari. Meski telah dilakukan penyisiran secara maksimal, hingga penutupan operasi hari kedua belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Kepala Kantor SAR Lampung, Deden Ridwansah, S.Sos., menyampaikan bahwa faktor cuaca menjadi tantangan utama dalam pelaksanaan pencarian hari kedua.
“Hingga sore hari ini, hasil pencarian masih nihil. Tadi siang operasi sempat dihentikan karena cuaca tidak mendukung, dengan kecepatan angin mencapai 20 knot dan tinggi gelombang berkisar antara 2,5 hingga 3 meter.
Meski demikian, seluruh unsur SAR tetap dalam kondisi siaga dan pencarian akan dilanjutkan sesuai rencana,” ujar Deden.
Ia juga berharap dukungan dan doa dari masyarakat agar seluruh korban dapat segera ditemukan. “Kami memohon doa dari seluruh masyarakat agar delapan ABK yang masih hilang dapat segera ditemukan dan dievakuasi dalam kondisi selamat,” tutupnya.
Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur, antara lain Basarnas, Polairud Mabes Polri, Polairud Polda Lampung, TNI Angkatan Laut, serta dukungan masyarakat dan relawan setempat. Kantor SAR Lampung memastikan perkembangan terbaru terkait operasi pencarian akan terus diinformasikan kepada publik secara berkala. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
