BRT Itera–MBK Siap Meluncur! Warga Bandar Lampung Bisa Coba Gratis Bus Canggih Ber-WiFi dan Dapat Gunakan QRIS

RADARLAMPUNG.CO.ID – Kabar gembira bagi masyarakat Kota Bandar Lampung dan sekitarnya.

Dalam waktu dekat, tiga unit Bus Raya Terpadu (BRT) rute Institut Teknologi Sumatera (Itera) – Mall Bumi Kedaton (MBK) akan segera diuji coba sebelum resmi diluncurkan.

Kehadiran BRT ini memberi harapan baru bagi masyarakat Lampung, khususnya di kawasan Itera dan sekitarnya.

Harapan terhadap hadirnya transportasi umum massal yang nyaman dan terjangkau kini mulai menemui titik terang.

BACA JUGA:Gubernur Mirza Minta Bank Turun ke Desa Biayai Dryer dan Industri Pascapanen UMKM

Selama ini, minimnya layanan angkutan umum di jalur tersebut membuat banyak warga, mahasiswa, dan pekerja bergantung pada kendaraan pribadi maupun ojek daring.

Kondisi ini tidak hanya membebani biaya transportasi, tetapi juga memperparah kemacetan dan meningkatkan polusi udara.

Ketua Tim Pengembang Teknologi Smart BRT Itera, Muhammad Abi Berkah Nadi, mengungkapkan bahwa uji coba operasional akan dilakukan secara gratis bagi masyarakat.

“Warga Bandar Lampung dan lainnya bisa naik BRT gratis saat simulasi. Bus juga sudah dilengkapi fasilitas seperti Wi-Fi, CCTV, aplikasi pelacak lokasi bus, dan alat pembayaran digital,” ujarnya kepada Radarlampung.co.id, Minggu 5 Oktober 2025.

BACA JUGA:HUT ke-80 TNI, Gubernur Mirza: TNI Adalah Penjaga Stabilitas Daerah

Menurut Abi Berkah, pemasangan CCTV akan dilakukan pada Senin 6 Oktober 2025.

Setelah itu, instalasi alat pembayaran digital dan Wi-Fi dijadwalkan pada Selasa 7 Oktober 2025.

Jika seluruh sistem berjalan lancar, uji simulasi ditargetkan berlangsung pada Kamis atau Jumat.

Menariknya, pembayaran di BRT ini nantinya menggunakan sistem digital.

BACA JUGA:Ngopi Berujung Dicokok Polisi, Pria di Tulang Bawang Kedapatan Simpan Sabu dalam Kotak Rokok

Masyarakat cukup memindai QRIS menggunakan barcode scanner atau menempelkan kartu e-money di mesin pembayaran.

“Bus ini tidak akan ngetem. Ada atau tidak ada penumpang, bus akan tetap berjalan,” tegas Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Lampung itu.

Setelah uji coba selesai, BRT akan resmi diluncurkan bersama Gubernur Lampung.

Pada masa peluncuran, tarif akan digratiskan selama dua hari dengan pembayaran simbolis sebesar Rp1.

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Genjot Kompetensi SDM Pariwisata Lewat Digitalisasi dan Sertifikasi

Sementara itu, tarif reguler akan difinalkan dalam forum diskusi berikutnya bersama Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, Dinas Perhubungan Lampung Selatan, dan instansi terkait lainnya.

Abi Berkah juga mengajak masyarakat untuk mendukung program transportasi publik modern ini.

“Ayo manfaatkan BRT saat uji coba. Gratis, nyaman, dan modern,” tutupnya.

Diketahui, pengembangan Teknologi Smart BRT Itera tidak lepas dari peran penting tim di balik inovasi tersebut.

BACA JUGA:Mahasiswa Magister Bahasa Inggris Universitas Teknokrat Indonesia Raih Penghargaan Best Presenter

Hadir pula sejumlah akademisi yang tergabung dalam Tim Pengembang Teknologi Smart BRT Itera.

Tim ini terdiri dari Dr. Goldie Melinda Wijayanti, S.T., M.T.; Bernaditha Catur Marina, S.T., M.T.; Mentari Pratami, S.Si., M.Si.; Fachri Muhammad Rasyid, S.P.W.K., M.URP.; Verlina Agustine, S.P.W.K., M.P.W.K.; Ali Muhtar, S.Pd., M.Eng.; serta Ir. Meutia Nadia Karunia, S.T., M.T.

Tak hanya para dosen dan peneliti, semangat kolaborasi juga diperkuat dengan keterlibatan mahasiswa yang turut berkontribusi dalam proses pengembangan.

Mereka adalah Yohanes Panjaitan, Muhammad Zahran Albara, Aulia Rahma, serta Muhammad Ghiffari Iskandar.

BACA JUGA:3 Hotel Lampung Satu Kawasan Dengan Pusat Perbelanjaan, Staycation Bareng Keluarga Makin Seru dan Menyenangkan

Perpaduan keahlian lintas disiplin dan semangat generasi muda inilah yang menjadi motor penggerak lahirnya inovasi Smart BRT Itera.

Kehadiran BRT Itera–MBK bukan hanya menghadirkan moda transportasi baru, tetapi juga menjadi langkah besar menuju sistem mobilitas kota yang lebih tertata dan berkelanjutan di Lampung.

Sumber: