Dorong Pembangunan Daerah, Mirza Ajak Pelaku Usaha Perkuat Hilirisasi demi Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.---Sumber foto : Biro Adpim.---
RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menegaskan komitmennya mendorong investasi dan mempercepat hilirisasi daerah sebagai strategi utama penguatan ekonomi.
Langkah ini diarahkan untuk menciptakan nilai tambah komoditas unggulan, memperluas lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing Lampung di tingkat regional serta nasional.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyampaikan bahwa penguatan iklim usaha menjadi kunci pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Pemerintah terus membuka ruang kolaborasi dengan pelaku usaha untuk memastikan proses investasi berjalan kondusif dan kompetitif.
BACA JUGA:Belanja Non-Esensial Dipangkas, APBD 2026 Lampung Tetap Lindungi Sektor Strategis
“Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Pelaku usaha memiliki peran besar dalam menciptakan nilai ekonomi dan lapangan kerja di Lampung," ujar Mirza dalam acara Ngopi Pagi Pelaku Usaha dan Pemerintah Provinsi Lampung di Mahan Agung, Rabu 26 November 2025.
"Kami menjamin aktivitas usaha berjalan dengan kepastian dan persaingan sehat,” sambungnya.
Struktur perekonomian Lampung pada 2024 menunjukkan kinerja positif dengan nilai PDRB mencapai Rp483,8 triliun.
Nilai tersebut menempatkan Lampung sebagai provinsi dengan ekonomi terbesar keempat di Sumatera.
BACA JUGA:Akaw dan 12 Owner Pabrik Tapioka Temui Gubernur Lampung, Sepakat Buka Operasional Patuhi Harga Acuan
Tiga sektor utama penopang PDRB adalah pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan dengan kontribusi 59,39 persen.
Sektor pertanian, khususnya padi, menjadi fondasi penting ekonomi daerah.
Produksi padi Lampung mencapai 2,79 juta ton dengan nilai ekonomi sekitar Rp19,5 triliun dan menempatkan provinsi ini di peringkat keenam nasional.
Potensi tersebut menjadi dasar penguatan hilirisasi melalui pengembangan agroindustri dan industri pengolahan berbasis komoditas lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
