\"Sabar Mbah, Semoga Tahun Depan Berangkat Haji\"
radarlampung.co.id - Kaget. Keberangkatan pasangan Atmo Suwito (86) dan Darmini (75) untuk menunaikan ibadah haji tahun ini tertunda. Apa boleh buat. Mereka berusaha ikhlas dan menunggu tahun depan. Usai mendapat informasi tentang pembatalan keberangkatan calon jamaah haji tahun 2020 ke Mekkah, kerabat mendatangi kediaman pasangan lansia di Jalan Saburai, Kampung Sukajaya, Kelurahan Rajabasa, Rajabasa, Bandarlampung tersebut. Memberi semangat. \"Sudah tahu dari kemarin pagi. Lihat televisi. Ya kaget,\" kata Atmo. Namun Mbah Atmo, begitu ia kerap disapa, berusaha lapang dada. Lelaki yang sejak muda sudah bertani ini ikhlas dengan keputusan pemerintah. \"Nggak pa-pa. Kita ikhlas aja. Mau gimana lagi. Karena memang ada (pandemi virus) Corona,\" sebut dia. Lelaki yang sudah memiliki puluhan cucu ini menceritakan, sebelum Lebaran, ia menerima kain ihram dan sudah diserahkan ke tukang jahit. \"Sudah dijahitkan bahannya kemarin. Entah sudah jadi apa belum sekarang,\" kata Mbah Atmo yang sehari-sehari menanam bayam dan sawi ini. Pada bagian lain, Mbah Atmo berdoa agar pandemi virus Corona segera berakhir. \"Mudah-mudahan cepet selesai. Alhamdulillah kalau bisa sampai sana. Kalau umur tidak sampai, juga tidak apa-apa. Sudah niat dan ikhlas,\" tegasnya. Ditambahkan sang istri, Darmini, seharusnya dirinya mendaftarkan diri sejak 2013 dan sang suami tahun berikutnya. Namun ia memutuskan berangkat haji bersama suaminya tahun ini. \"Sebenarnya tahun lalu bisa saya duluan. Tapi saya mau bareng sama mbah. Jadi nunggu setahun lagi nggak pa-pa. Dikit uang dikumpulkan dari jerih payah bertani,\" katanya. Sementara anak bungsu pasangan ini, Endang Agustina mengaku sempat sedih saat akan memberitahukan pembatalan keberangkatan kepada kedua orang tuanya. Terlebih sang ayah memiliki riwayat penyakit jantung. \"Sedih. Kaget liat berita. Saya bilang, jangan diomongin dulu. Tapi ternyata mereka udah lihat TV duluan,\" kata Endang. Endang menuturkan, selain sudah menjahit kain ihram, dia dan saudara-saudaranya mempersiapkan hal lainya seperti baju ganti, obat-obatan hingga cek darah. \"Beli baju, celana buat ganti, obat-obatan. Lengkap sudah disiapin. Tinggal nunggu koper aja belum datang,\" jelasnya. Setelah mendengar kabar tersebut, sang ayah sesekali terlihat termenung. Namun anak-anak dan kerabat datang menguatkan. (mel/ais)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: