Iklan Bos Aca Header Detail

Karya Mahasiswa Arsitektur UBL  Mejeng di Galeri Nasional Indonesia

Karya Mahasiswa Arsitektur UBL  Mejeng di Galeri Nasional Indonesia

Sukses di Ajang Desain Internasional


RADARLAMPUNG.CO.ID — Desain arsitektur “Moji is Less” karya Satrio Agung Perwira, mahasiswa Program Studi (Prodi) Arsitektur Universitas Bandar Lampung (UBL) berhasil terpilih untuk dipamerkan pada acara Architecture Fair (AFAIR) 2020 di Galeri Nasional Indonesia, pada 28 Januari sampai dengan 9 Februari 2020.

Mengutip publikasi dari website Galeri Nasional Indonesia (GNI), AFAIR 2020 yang mengusung tema “Us Within Us Without” ini merupakan hasil kerja sama Departemen Arsitektur Universitas Indonesia, Galeri Nasional Indonesia, dan Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur Indonesia (APTARI). 

Tak hanya sebatas ini prestasi yang ditorehkan oleh Rio, sebelumnya ia juga berhasil meraih juara 2 pada ajang Asian Institute of Low Carbon Design (AILCD) 2019–International Student Design Competition yang mengangkat tema “Less is Moji Reboot The City” di University of  Kitakyushu, Jepang. 

Pada kompetisi kali ini, Rio berhasil menjadi satu-satunya dan pertama kalinya peserta individu yang berhasil masuk 3 besar dan meraih juara 2 pada ajang ini. Bahkan berhasil mengalahkan berbagai perwakilan Tim dari Universitas di Asia termasuk pesaing dari tanah air yakni Tim Universitas Indonesia (UI) yang menempati posisi 9 besar.

Upacara penghargaan kompetisi ini sendiri dilakukan pada saat Konferensi Internasional dan Workshop \"Less is MOji - REboot the City\", yang diselenggarakan dari 15 Februari hingga 1 Maret 2020 di Kitakyushu, Jepang. [caption id=\"attachment_113953\" align=\"alignnone\" width=\"720\"]\"\" Desain karya Rio[/caption]

Kepada Radarlampung.co.id, melalui sambungan telepon pada Minggu (23/2), Rio mengatakan bahwa desain yang dia buat adalah satu-satunya karya dari Lampung yang dipilih untuk dipamerkan pada event ini. 

“Awalnya saya ditawari oleh dosen di Prodi Arsitektur UBL tentang pameran ini, lalu saya mencoba mengirim berkas-berkas sesuai prosedur melalui email. Tenyata saya mendapat balasan bahwa karya saya ini lolos, dan yang membuat saya semakin antusias adalah karena karya ini satu-satunya perwakilan kampus di Lampung,” tutur Rio.

Rio merasa bersyukur karena bisa memberikan kontribusi untuk kampus dan masyarakat dan berpesan kepada mahasiswa lain agar selalu update tentang permasalahan sosial, lingkungan, dan berbagai aspek lain karena hal ini terkoneksi dengan latar belakang pendidikan arsitektur. (gie/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: