Iklan Bos Aca Header Detail

Siapkan Program Pelestarian Dengan Pemanfaatan Lokasi Sekitar Hutan Lindung

Siapkan Program Pelestarian Dengan Pemanfaatan Lokasi Sekitar Hutan Lindung

radarlampung.co.id – Badan Pengembangan dan Penelitian Pembangunan (Bappelitbang) Tanggamus menggodok program pelestarian hutan lindung dan hutan konservasi. Pembahasan melibatkan Kesatuan Pengelola Hutan Lindung (KPHL), lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lembaga lain di bidang konservasi. Kabid Prasarana, Infrastruktur Wilayah Bastanta mewakili Kepala Bappelitbang Hendra Wijaya mengatakan, pihaknya menginginkan pelestarian dilakukan dengan cara pemanfaatan lokasi sekitar hutan lindung untuk menghasilkan manfaat ekonomis. Dengan begitu masyarakat tidak memasuki hutan lindung dan konservasi. ”Nantinya, masyarakat akan dibina agar mengembangkan usaha mandiri. Dengan begitu mereka tidak merusak hutan lindung dan hutan konservasi. Sehingga keberadaan hutan tetap lestari,” kata Bastanta. Langkah yang dilakukan antara lain pengenalan, kelola usaha dan kelola lembaga. ”Semua itu dilakukan untuk mengembangkan potensi yang ada di sekitar hutan,\" sebut dia. Bastanta mencontohkan pengembangan tanaman serai wangi. Itu bisa dibudidayakan sampai akhirnya menjadi minyak serai yang bernilai ekonomis. Program ini akan melatih masyarakat membudidayakan sampai melatih pembuatan minyak serai. Selama ini, tanaman serai di sekitar hutan digunakan untuk menghindari satwa dilindungi masuk ke perkampungan. Selain pagar hidup, juga dimanfaatkan menjadi produk ekonomis. ”Selain itu bisa juga membuat usaha jasa untuk pariwisata. Namun kami tidak membangun infrastruktur jalan, tapi melatih masyarakat agar mereka bisa mengelola tempat dan jasa wisata,\" tegasnya. Di Tanggamus, luas hutan lindung mencapai 148 ribu hektare lebih dan hutan konservasi 10 ribu hektare lebih. Sasaran program ini untuk sementara di sekitar hutan lindung Register 31 dan 39, serta sekitar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). ”Ini adalah program baru dalam usaha pelestarian hutan lindung dan konservasi. Ini akan jadi pondasi yang dilaksanakan seterusnya meski pimpinan daerah berganti. Kami akan terus mengembalikan ekosistem hutan, meski tidak bisa seratus persen,” tandasnya. (ral/ehl/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: