Iklan Bos Aca Header Detail

Tanggapi Isu Transmigrasi,LPPM Unila Gelar Seminar dan Lokakarya Nasional

Tanggapi Isu Transmigrasi,LPPM Unila Gelar Seminar dan Lokakarya Nasional

radarlampung.co.id-Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung menggelar Seminar dan Lokakarya Nasional Kamis (11/7). Kegiatan itu mengambil judul Transformasi Kebijakan Agraria dan Transmigrasi:Quo Vadis Pedesaan di Indonesia. Hal tersebut bertujuan salah satunya untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan tentang paradigma baru transmigrasi di Indonesia. Serta rekomendasi penuntasan masalah agraria yang timbul pada konteks program transmigrasi. Rektor Unila Prof.Dr. Hasriadi Mat Akin menjelaskan, sebagai bagian dari komitmen Universitas Lampung dalam menanggapi isu-isu seputaran transmigrasi dan konflik lahan di Indonesia. Unila berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berbasis ilmiah sebagai bagian dari road map university menuju universitas riset pada tahun 2025. \"Sehingga, seminar ini dapat menjadi ajang komunikasi, tukar serta bangun gagasan yang mempertemukan para pakar, pengkaji, dan pembuat kebijakan berkenaan tema agraria dan transmigrasi,\" kata Hasriadi, Kamis (11/7). Ia mengatakan, reforma agraria telah menjadi salah satu isu yang mendesak untuk dilakukan dan telah diakomodir sebagai prioritas program Nawacita dalam pemerintahan Joko Widodo. \"Salah satu bagian dari tata-kelola agraria adalah program transmigrasi yaitu pemindahan penduduk dari pulau Jawa ke pulau luar Jawa yang disertai dengan distribusi lahan. Dan persoalan transmigrasi jangan dipandang sebagai program pemindahan penduduk saja, melainkan pemindahan penduduk yang disertai (re)distribusi lahan,\" jelasnya. Ia berharap, seminar nasional ini dapat menjadi saran dan masukan bagi perbaikan regulasi (Undang-undang,red) transmigrasi yang terbaru. \"Serta hasil seminar dan lokakarya dapat membuka wawasan dan mengeksplorasi medan masalah serta temuan baru berkenaan dengan masalah agraria dan transmigrasi, dan juga menghasilkan kritik dan sumbangsih bagi pelaksanaan agenda reforma agraria yang dicanangkan pemerintah,\" katanya. Beberapa topik yang disajikan dalam seminar dan lokakarya yakni Panel 1: Kebijakan Agraria dan Peta Jalan Perubahan Transmigrasi, panel 2: Perubahan Mata-pencaharian di Wilayah Pedesaan Transmigran, panel 3: Dinamika sospol, adat, budaya di wilayah Transmigrasi, panel 4: Transmigrasi dan Konflik Agraria, panel 5: Tantangan agroindustri di wilayah pedesaan transmigrasi. Dalam kegiatan ini juga disusun rekomendasi kebijakan (policy brief) dengan tiga (3) agenda utama; pertama membangun paradigma baru transmigrasi dalam konteks terkini, kedua; landasan baru bagi penyelesaian sengketa lahan dan konflik agraria di wilayah transmigrasi, ketiga; kebijakan reforma agraria dan transmigrasi di era Indonesia kontemporer. Ketua Panitia Kegiatan Dr Robi Cahyadi Kurniawan mengatakan bila kegiatan ini bertujuan sebagai ajang komunikasi, tukar serta bangun gagasan yang mempertemukan para pakar, pengkaji, dan pembuat kebijakan berkenaan tema agraria dan transmigrasi. Menghasilkan tiga agenda utama rekomendasi kebijakan (policy brief) yang akan disampaikan kepada pemerintah pusat. \"Kita berharap poin-poin utama yang dihasilkan dari seminar dan lokakarya dapat menjadi saran dan masukan bagi perbaikan regulasi (Undang-undang) transmigrasi yang terbaru, khususnya yang berkenaan dengan dimensi ke-agraria-an\" ujar Robi. Sebagai Pembicara kegiatan diantaranya perwakilan dari Kementrian Desa, Kementeian ATR /BPN Ketua DPP PATRI, Ir.Sunu Pramono Budi, M.M, Akademisi Universitas Lampung Dr. Habibullah Djimat, Dr. Sudarma Wijaya, Dr. Hartoyo, M.Si, Dr. Bartoven Vivit Nurdin, Dr. Yuliana Rahma Fitriana, Dr. Fitra Darma dan Dr. Erwanto. Antropolog Dr. Yando Zakaria, Praktisi Hukum Unila Dr. FX. Sumarja, M.H. Divisi Konflik Lahan DPP PATRI, Asep Yunan Firdaus. Akademisi Universitas Sumatera Utara Zaid Perdana Nasution, Ph.D. serta Akademisi dari Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional M. Nazir Salim. Dalam kegiatan yang digelar selama dua hari sejak kemarin (10-11 Juli) di hotel Emersia Bandarlampung sejumlah bahasan yang disampaikan dalam kegiatan ini diantaranya Kebijakan Agraria dan Peta Jalan Perubahan Transmigrasi, Perubahan Mata-pencaharian di Wilayah Pedesaan Transmigran. Dinamika Sosial-politik-adat-budaya di Wilayah Transmigrasi. Transmigrasi dan Konflik Agraria dan Tantangan Agroindustri di Wilayah Pedesaan Transmigrasi. Kegiatan ini akan menghasilkan produk buku kumpulan tulisan dari tiap pembicara dan penulis tamu tentang topik-topik pada 5 panel disampakan serta naskah rekomendasi kebijakan. (rls/rur/jf/rnn/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: