Modal Tes Urine, Tipu Ratusan Orang untuk Jadi Pegawai RS

Modal Tes Urine, Tipu Ratusan Orang untuk Jadi Pegawai RS

RADARLAMPUNG.CO.ID - Puluhan masa geruduk Polresta Bandarlampung. Mereka datang hendak melaporkan oknum yang mengaku Pramugizi Rumah Sakit Urip Sumoharjo dengan dugaan penipuan dan penggelapan uang hingga ratusan juta rupiah. Salah satu korban, Yuliansari Mardyani (33), warga Labuhan Ratu, Bandarlampung mengaku merasa telah ditipu Yuli yang merupakan warga Doktor Harun, Tanjungkarang Pusat yang mencoba meyakinkan bisa memuluskan langkah masuk kerja di RS Urip Sumoharjo dan RSU Airan Raya, Lampung Selatan. Syaratnya dengan memberikan upah sejumlah uang. \"Yuli ini bilang bisa masukin kerja ke rumah sakit itu. Dia katanya kerja di RS Urip, dan kenal orang laboraturium namanya Desta yang bantu, jadi kita percaya, dengan syarat ada uang capeknya,” katanya saat akan melapor di Mapolresta, Rabu (14/8). Menurut yang dia tahu, korban sudah mencapai 104 orang. Di mana pelaku menentukan berbagai tarif bagi pelamar yang berminat, tergantung bagian apa yang dituju. “Saya sendiri melamar bagian administrasi dimintai Rp8,5 juta. Janjinya gak bakal lama langsung keterima kerja. Kalau yang melamar bidan dimintai Rp12 hingga Rp18 juta, tapi sampai sekarang gak juga ada kepastian,” jelasnya. Dirinya mengungkapkan bahwa pelaku mengundang korbanya tes urin sebagai salah satu persyaratan pendaftaran di kediamanya. “Ya dia modusnya buat yakin kita dengan tes urin di rumahnya. Tapi beberapa waktu ini ada yang curiga kok air urine nya dibuang, bahkan mereka berhasil membawa kembali uang yang udah disetor,” ungkapnya. Kesal tidak ada tanggapan apapun dari Yuli, akhirnya ia bersama korban lainya memutuskan menggeledah rumah pelaku bersama ratusan korban lainya. “Pagi tadi kita ke rumahnya, tapi Yulinya sudah kabur sejak beberapa hari yang lalu. Yang ada cuma suaminya, Jaya, dan anaknya. Jadi mereka berdua kita bawa ke Polresta sambil laporan, karena sedikit banyak mereka tahu tentang tindakan itu,” ujarnya. Senada dikatakan Tia Anggraeni (33), warga Tanjungsenang, Bandarlampung yang sejak dua tahun lalu mendaftar pekerjaan sebagai administrasi namun hingga kini tidak ada jawaban yang jelas. “Saya malah sudah dari tahun 2017, dimintain uang Rp3,5 juta,” ujarnya. Ia mengaku mengenal sosok yang disebutkan bernama Desta dan memang menurutnya bekerja di RS Urip Sumoharjo di bagian Laboratorium. “Masih aktif sampai sekarang, soalnya saya pernah dibawa ke labnya dan kemarin saya telpon dia bilang masih aktif bekerja hingga saat ini,” terangnya. Ia berharap dengan adanya laporan ini tidak akan ada korban lain yang bermunculan. “Ya maunya dia ketangkep, biar gak ada yang ditipu lagi sama dia,” pungkasnya. (mel/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: