Iklan Bos Aca Header Detail

Webinar Kelas Orangtua Berbagi : BP-PAUD & Dikmas Lampung Hadirkan Tiga Narasumber

Webinar Kelas Orangtua Berbagi : BP-PAUD & Dikmas Lampung Hadirkan Tiga Narasumber

RADARLAMPUNG.CO.ID- Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD Dikmas) Provinsi Lampung kembali menggelar seminar dalam jaringan (webinar) Kelas Orangtua Berbagi. Seperti pada webinar serupa sebelumnya, baik pada episode 1 tanggal 2 September, episode 2 tanggal 19 September, maupun episode 3 tanggal 3 Oktober 2020 lalu dengan masing-masing tema berbeda. Demikian juga pada episode 4 yang berlangsung akhir pekan kemarin (17\\10) dengan tema Stimulasi Anak Usia Dini Selama Belajar di Rumah. Kali ini selain menghadirkan dua narasumber dari orang tua murid PAUD di Bandarlampung juga narasumber ahli Dr. Yessy Gusman, S.H., M.B.A. dari pusat (Jakarta) sebagai Ketua Ikatan Doktor PAUD dengan keynote speaker Kepala BP-PAUD & Dikmas Lampung Drs. Hairullah, M.Si. langsung. Sementara peserta yang andil sejak dimulainya acara pukul 10.00 hingga 12.00 mencapai 497 orang. Terdiri dari para orang tua dan praktisi PAUD se-Lampung dan dari beberapa provinsi Lainnya di tanah air. Khairullah menegaskan kembali bahwa pihaknya menyadari betul masa pandemi Covid-19 merupakan kesempatan berharga yang dapat dimaknai oleh para orangtua untuk membangun hubungan kedekatan secara emosional serta spiritual dengàn sang buah hati. Menurutnya jika sebelum pandemi covid-19 banyak orangtua sulit membagi waktu bersama anak, kini justru secara alamiah kesempatan berharga itu dirasakan keluarga di mana pun. ”Para orangtua harus dapat memanfaatkan masa pandemi ini untuk melakukan bonding dengàn buah hatinya,\" ujar Khairullah. Melalui webinar inilah, tandas Khairullah, pihaknya memberikan dukungan bagi orang tua untuk mendukung tumbuh kembang putra-putrinya. Terutama pada masa Belajar dari Rumah (BDR). ”Webinar ini bertujuan memfasilitasi orang tua untuk mendapatkan wawasan dan inspirasi dari akademisi, prakisi, pegiat, dan orang tua lain tentang praktik baik pengasuhan anak,” bebernya. Dengan harapan, imbuhnya, enam kompetensi pada tumbuh-kembangnya anak di jenjang pendidikan anak usia dini sebagaimana tersebut dalam Permendikbud ini tercapai. Yaitu agar moral dan agamanya baik, fisik dan motoriknya terasah, aspek kognitifnya dan kemampuan berbahasanya meningkat, terbina jiwa seni dalam dirinya, dan berkembang karakter emosionalnya. Sementara, dua narasumber yang orang tua murid PAUD di Bandarlampung, Susanti Pradini dan drg. Tsalisia Nur Okttavia, lebih kepada sharing bagaimana menjadi orang tua sekaligus guru bagi anak usia dininya di rumah. Di antaranya untuk menstimulasi anak belajar yaitu dengan memahami apa yang diinginkan anak terlebih dulu. ”Kita (orang tua) harus mengerti kondisi dan kesiapan anak. Jangan paksakan kehendak pada anak dan ciptakan kondisi belajar yang fun dengan bermain,” ungkap Okttavia. Sedangkan narasumber ahli Yessy Gusman menyampaikan bahwa dari sekian banyak teori dalam menstimulus anak usia dini untuk meningkatkan inteligensinya (kecerdasan), yang paling baik adalah mendidik dengan menggunakan komunikasi hati. Baik antara orang tua dengan anak, guru dengan anak, maupun orang tua dengan guru. Karena itu sebelum pemaparan materinya, Guman pun mengawwalinya dengan membacakan puisi berjudul Komunikasi dengan Hati. ”Oh hati, Kau lebih penting dari semua teori di bumi, Kalau adamu semua uruan bisa selesai, Karena kau mampu redakan banyak persoalan, Oh hati, Hanya kau yang bias memahami hati-hati lain, Karena kau akan selalu ju jaga dan kurawat…., Oh hati…,” ungkap Gusman yang juga pemeran dalam beberapa film sinetron nasional membacakan untaian puisinya. Lebih jauh, Gusman mengatakan bahwa setiap anak memiliki kecerdasan berbeda yang harus diiketahui para orang. Kecerdasan dimaksud antara lain dalam hal linguistic (bahasa), logis-matematis, visual-spatial, kinestetis, interpersonal, intrapersonal, dan natural. ”Bisa jadi anak lemah pada satu kecerdasan tapi tidak pada kecerdasan lainnya. Untuk itu para orang tua harus mengetahuinya sehingga dapat membimbingnya pada kecerdasan yang dimilikinya,” ingatnya. (rim/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: