Gagalkan Pengiriman 41,6 Kg Sabu, BNNP Lampung Ringkus Pengendali Pengiriman Sabu di Aceh

Gagalkan Pengiriman 41,6 Kg Sabu, BNNP Lampung Ringkus Pengendali Pengiriman Sabu di Aceh

RADARLAMPUNG.CO.ID - Selain meringkus dan menembak mati kurir narkoba jenis sabu asal Aceh, BNNP Lampung kembali melakukan pengembangan dengan mengejar salah satu pelaku DPO bernama Muntasir. Pengejaran dilakukan hingga Provinsi Aceh. \"Kami mendapatkan informasi masih dari salah satu tersangka bernama Jefri Susandi bahwa pengiriman barang tersebut diatur oleh Muntasir,\" ujar Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol Ery Nursatary, Selasa (10/12). Kemudian Tim BNNP Lampung bersama Tindak Kejar BNN Pusat bergerak melakukan pengembangan ke Aceh. Dan pada Sabtu (7/12) pihak Tim Gabungan melakukan penangkapan terhadap DPO atas nama Muntasir disebuah rumah yang beralamat di Dham Ceukok, Kec. Aceh Jaya, Kab. Aceh Besar, Provinsi Nangroe Aceh Darusallam. \"Yang dimana Muntasir ini diamankan saat berada di rumah milik temannya bernama Fatwa yang merupakan PNS Lapas Kelas II Lambaro. Dan setelah diperiksa Fatwa ini tidak terjerat dalam kasus ini dan kami bebaskan,\" ungkapnya. Dari tangan Muntasir ini pihaknya berhasil mengamankan satu unit mobil Honda Jazz BL 1855 JJ, uang Rp1,1 juta, dan uang 150 Ringgit Malaysia. Sementara itu, tersangka Muntasir menuturkan jika pengiriman 41,6 kilogram ini merupakan penyelundupan terbanyak selama dirinya mengendalikan narkoba jenis sabu di Provinsi Lampung. \"Ini pengiriman terbanyak, dulu cuman 1 kilo 2 kilo, paling banyak ini,\" jelasnya. Untuk di wilayah Lampung sendiri, dirinya pun mengaku bekerjasama dengan Jefri Susandi yang sebelumnya telah ditangkap oleh BNNP Lampung dengan barang bukti 13 kilogram sabu. \"Ya kalau pengendali juga dibawah saya,\" katanya. Menurut pria yang mengaku mempunyai istri lebih dari satu itu mengaku sudah lebih dari 7 kali mengirim narkoba jenis sabu untuk di edarkan di wilayah Lampung. \"Sudah pernah, ada 2 kilo, setengah kilo, saya sudah tidak ingat mungkin ada 7 kali,\" bebernya. Selain itu, Muntasir juga mengungkapnya jika masih memiliki atasan sebagai bandar yang telah memerintahnya dalam setiap penyelundupan tersebut. \"Saya terima di wilayah Lampung, di atas saya ada lagi atasan. Yang kirim langsung bos nya, saya pengendali,\" ungkapnya. (ang/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: