Puncak Musim Hujan Februari dan Maret Mendatang

Puncak Musim Hujan Februari dan Maret Mendatang

radarlampung.co.id - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung memprediksikan puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Februari dan Maret mendatang di Provinsi Lampung. Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto mengungkapkan bahwa puncak musim penghujan akan datang pada bulan Februari dan Maret medatang. “Saat belum memasuki puncaknya, tetapi nanti pada saat bulan Februari dan Maret,” katanya, Minggu(5/1). Meski begitu dirinya tetap mengimbau warga agar tetap selalu waspada terhadap kemungkinan dan dampak yang ditimbulkan. “Seperti biasa karena masih berlangsung lama musim hujan nya, kami imbau kepada masyarakat supaya waspada terhadap dampak yang ditimbulkan seperti genangan banjir, jalan licin dan pohon tumbang karena hujan juga disertai angin kencang,” ujarnya. Untuk diketahui, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  memberikan peringatan dini terkait cuaca ekstream yang akan melanda hampir serluruh wilayah Indonesia tidak terkecuali Lampung pada sepekan kedepan, 5 hingga 10 januari mendatang. Hal itu diungkapkan Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto bahwa status waspada cuaca ekstream ini diberikan melihat fenomena atsmosfer skala regional. \"Artinya ialah aktifnya angin monsun asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia, terbentuknya pola konvergensi dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah, suhu permukaan laut di sekitar wilayah perairan yang cukup hangat sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan, termasuk Lampung,\" terangnya. Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung memprediksi  45  titik rawan bencana pada musim hujan di wilayah Bandarlampung. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bandarlampung Sutarno mengatakan jika dalam musim penghujan ini pihak telah menentukan wilayah daerah mana sajakah yang rawan akan bencana. \"Untuk di Bandarlampung sendiri secara keseluruhan ada 45 tempat yang rawan bencana, seperti banjir,  tanah longsor, angin puting beliung, hingga tsunami,\" katanya, Minggu (5/1). Menurutnya, dari 45 titik tersebut bencana yang dapat timbul seperti banjir biasa hingga banjir bandang di beberapa tempat. \"Diantaranya seperti di wilayah jalan Kapten Aldul Haq Rajabasa, Jalan Ridwan Rais Kedamaian,  Way Lunik Panjang, dan Nunyai Rajabasa yang rawan akan bajir,\" terangnya. Kemudian jika wilayah rawan longsor bisa dilihat dari area perbukitan hingga kontur tanah yang tidak stabil di area rumah warga. \"Longsor itu yang patut diwaspadai di  Kecamatan Pidada Panjang, Subang, Way lunik, dan juga Kota Karang,\" terangnya. Teruntuk bencana angin puting beliung dan tsunami meski tidak bisa diprediksi dan cukup jarang terjadi, dirinya juga tetap menghimbau jika harus diwaspadai oleh masyarakat. \"Angin puting beliung mencangkup wilayah Kecamatan seperti Tanjung Senang, Way Kandis dan Sukabumi dan tsunami di bantaran laut seperti wilayah Telukbetung Timur, Panjang, dan Telukbetung Selatan,\" tandasnya. (mel/ang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: