Iklan Bos Aca Header Detail

Ikut Jadi Pembicara, Dua Pengurus FKPT Lampung Beri Warna di Rakernas IX Jatim

Ikut Jadi Pembicara, Dua Pengurus FKPT Lampung Beri Warna di Rakernas IX Jatim

RADARLAMPUNG.CO.ID-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., secara resmi membuka Rakernas IX Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) se Indonesia di Hotel Singhasari and Resort Kota Batu (14/2). Acara rakernas sendiri berlangsung dari 13-16 Februari 2022. Diikuti 275 orang Pengurus FKPT Provinsi se-Indonesia. Acara turut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. atau Emil Dardak. Setelah membuka Rakernas Rafli Amar melantik 34 pengurus FKPT se Indonesia. Termasuk FKPT Provinsi Lampung.Tercatat, sebanyak delapan pengurus FKPT Lampung periode 2022-2025 turut dilantik. Mereka yakni Drs. Muhammad Firsada, M.S.i. (Ketua), Hermansyah Saleh, S.STp., M.H. (sekretaris), Andi Lie Wirawan,S.H. (wakil ketua/bendahara), H. Suparman Abdul Karim Hasan (Kabid Agama, Sosial), H. Ardiansyah, SH.,CM (Kabid Media dan Hukum), Kurniawan (Kabid Pemuda), Siti Maryamah S.Psi (kabid Pemberdayaan Perempuan), dan Dr. Abdul Qodir Zaelani, S.H.I, M.A. (kabid Pengkajian dan Penelitian). Rakernas tersebut juga menjadi istimewa bagi Lampung sebab salah satu pengurus FKPT Lampung yakni H. Suparman Abdul Karim Hasan dipercaya untuk membacakan doa pada saat pembukaan rakernas. Tapi rupanya peran FKPT Lampung tidak hanya itu. Pada hari terakhir Rabu (15/2), dua pengurus FKPT Lampung, yakni Kabid Agama Ustadz Suparman Abdul Karim dan Kabid Pemuda Kurniawan alias Ken Setiawan menjadi pembicara pad rakernas tersebut. Ustadz Suparman dan Ken Setiawan tampil saat sesi Direktur Pencegahan BNPT RI Brigjen Ahmad Nurwahid tampil sebagai pembicara utama. Pada kesempatan itu, Ahmad Nurwahid menjelaskan tentang pola radikalisme dan terorisme di Indonesia. Nurwahid menegaskan, terorisme adalah tindakan yang tidak ada kaitan dengan agama apapun. Bahkan bisa dikatakan aksi terorisme itu adalah fitnah terhadap agama. Apa yang disampaikan Ahmad Nurwahid ini ditegaskan kembali oleh Ustadz Suparman. Dirinya menjelaskan, agama apapun tidak mengajarkan aksi terorisme. Selain itu Ustadz Suparman juga menyatakan semua umat beragama mengakui adanya Tuhan. Namun berbeda dalam penyebutannya. Sementara itu Ken Setiawan mengingatkan bahwa masih banyak pihak yang mengajarkan sikap intoleransi dan radikalisme. \"Karena itu tetap mesti menguatkan imun dengan memberikan  pemahaman wawasan  kebangsaan,\" katanya. (wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: