Implementasi Artificial Intelligent (AI) untuk Diagnosis Hepatitis di Indonesia

Implementasi Artificial Intelligent (AI) untuk Diagnosis Hepatitis di Indonesia

Dok. Universitas Teknokrat Indonesia--

Hepatitis C mempunyai tingkat keparahan yang paling tinggi dibanding Hepatitis A dan B. Sama dengan Hepatitis B, Virus hepatitis C ditularkan lewat darah yang jalan utama infeksinya berasal dari transfusi darah atau produk darah yang belum diskrining (pemeriksaan), saling tukar jarum suntik oleh pengguna narkoba suntik (injecting drug user/IDU) serta jarum atau alat tato dan tindik yang tidak steril. Jika pun ada gejala, Hepatitis C biasanya hanya menunjukkan gejala seperti flu, yaitu:

• Kelelahan

• Demam

• Mual atau nafsu makan yang buruk

• Otot dan nyeri sendi

• Nyeri di daerah hati.

Banyaknya gejala yang memiliki kemiripan tentu menjadi masalah yang tidak mudah, kesalahan diagnosis dapat mengakibatkan kesalahan tindakan pengobatan, untuk itu diperlukan peran teknologi komputer seperti Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk membantu dalam membedakan Hepatitis A, B atau C.

AI dapat melakukan diagnosis seperti layaknya seorang dokter, maka diperlukan basis pengetahuan yang didapatkan dari seorang dokter pakar. Basis pengetahuan ini dibangun dengan menentukan jenis Hepatitis dengan gejala yang ditimbulkan

Jenis Kelelahan Warna Urin Demam Mual Hilang nafsu makan Nyeri Otot Menguning kulit dan mata

Hepatitis A Ya Gelap >38 Ya Ya Ya Ya

Hepatitis B Ya Gelap >38 Ya Ya Tidak Ya

Hepatitis C Ya Terang >38 Ya Ya Ya Tidak

Dengan menggunakan table pengetahuan, maka dapat dikembangkan menggunakan AI untuk membangun aplikasi yang dapat digunakan oleh seorang dokter sehingga gejala yang dialami seseorang dapat dikalkulasi untuk penentuan jenis Hepatitis. 

Jenis Hepatitis dengan hasil kalkulasi tertinggi maka mengindikasi hasil diagnosis. Dengan memanfaatkan AI maka akan memiliki kelebihan dari sisi waktu, ketepatan dan kemudahan bagi dokter sehingga penanganan dapat dilakukan lebih tepat yang berimbas pada kecepatan penyembuhan pasien dan biaya yang dikeluarkan. (rls/ang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: