Terbongkar, 2 Bocah Pesantren Seberangi Selat Sunda Hanya Bermodalkan Rp6 Ribu, Begini Kisah Perjalanan Mereka
Dua bocah yang kabur dari ponpes demi menemui orang tuanya. FOTO DOKUMEN KSKP BAKAUHENI--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Kisah perjalanan dua bocah kakak beradik kabur dari Pondok Pesantren El Rabani, Rangkas Bitung, Serang, Banten, membuat banyak pihak penasaran.
Ya, mayoritas orang seketika bertanya-tanya: bagaimana cara mereka bisa sampai ke Lampung?
Kepada Radarlampung.co.id, Ning Surhani (53), nenek kedua bocah itu setidaknya bisa sedikit menjawab teka-teki tersebut.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Dua Bocah yang Menyeberangi Selat Sunda Bertemu Orang Tua
Ning mengawali ceritanya bahwa cucunya memutuskan kabur dari Pondok Pesantren El Rabani Rangkas Bitung karena sering dimarahi sang guru ngaji.
Merasa kian tak tahan, sang kakak: Reyhan (10), memutuskan untuk mengajak sang adik: Imam (7) pergi dari pondok pesantren pada Sabtu (28/5).
Ketika itu, keduanya memutuskan berjalan ke arah stasiun.
Sesampainya di stasiun, mereka mendapati adanya kereta dengan tujuan Merak. Hal ini diketahui mereka pasca mendengar teriakan dari penumpang lain.
BACA JUGA:Kangen Orang Tua, Dua Bocah Ini Nekat Menyeberangi Selat Sunda
Anggota dari KSKP Bakauheni, Lamsel, mengantarkan kedua bocah ke kediaman orang tuanya. Foto Istimewa--
Saat itu juga, mereka langsung berlari ke arah kereta.
Keduanya terbilang sungguh nekat. Pasalnya, saat itu mereka hanya berbekal uang Rp6 ribu.
Uang tersebut merupakan sisa hasil kiriman yang diberikan oleh pihak keluarga di Lampung.
"Saya kasih uang kalau ada keperluan dari pondok. Sekalian untuk jajan di sana," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: