Terbongkar, 2 Bocah Pesantren Seberangi Selat Sunda Hanya Bermodalkan Rp6 Ribu, Begini Kisah Perjalanan Mereka
Dua bocah yang kabur dari ponpes demi menemui orang tuanya. FOTO DOKUMEN KSKP BAKAUHENI--
Kebetulan, uang yang mereka bawa cukup untuk bisa menaiki kereta.
BACA JUGA:Ada Isu Bagian Tubuh Eril Ditemukan, Polri Kirim Yellow Notice ke Interpol Swiss
"Jadi mereka naik kereta jurusan Merak dengan ongkos Rp3 ribu. Jadi, dua orang Rp6 ribu," tutur Ning Surhani, Senin (30/5).
Sesampainya di Pelabuhan Merak, keduanya sempat bingung --bagaimana mereka bisa menumpangi kapal untuk bisa sampai ke Bakauheni?
Gayung bersambut. Ketika mereka tengah duduk melamun, datanglah seorang petugas menghampiri keduanya.
Dua bocah yang kabur dari ponpes demi menemui orang tuanya. FOTO DOKUMEN KSKP BAKAUHENI--
"Jadi ada petugas yang samperin Reyhan dan Imam. Lalu ditanya, mau kemana dan rumahnya di mana," jelas Ning Surhani.
Singkat cerita, mendapati fakta bahwa kedua bocah itu tak lagi mengantongi uang, sang petugas mempersilahkan keduanya naik kapal dengan cuma-cuma, gratis!
BACA JUGA:Diduga Korupsi Dana Kampung, Kakam Gedungratu Ditahan Kejari
Sesampainya di Pelabuhan Bakauheni, giliran salah satu petugas kepolisian dari KSKP Bakauheni yang membantu mereka untuk bisa sampai ke rumahnya: Wayhui, Lampung Selatan.
Ning Surhani mengaku, ia sempat tidak setuju kedua cucunya di kirim ke pondok pesantren.
"Ya tadinya mau nunggu mereka lulus sekolah. Tapi ibu mereka enggak mau dan gak sabar. Akhirnya di pondokin di tempat kenalan ayah mereka," katanya.
BACA JUGA:Truk Kontainer Seruduk 5 Motor di Way Laga, Satu Pengendara Tewas di Tempat
Mengenai kondisi kedua bocah tersebut, Ning Surhani menjelaskan, kedua cucunya tidak ingin dipondokan lagi lantaran trauma dengan pendidikan keras yang sempat mereka terima.
"Sekarang mereka lagi sama ibunya di Sabah Balau, kemungkinan besok ke sini," pangkasnya. (mg1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: