Kasus Tewasnya Napi Anak, Tim Jatanras Polda Lampung Turun ke LPKA, Hasilnya

Kasus Tewasnya Napi Anak, Tim Jatanras Polda Lampung Turun ke LPKA, Hasilnya

Anggota Ditreskrimum Polda Lampung melakukan penyelidikan terkait tewasnya Rio Febrian (17), warga binaan di LPKA Kelas II Bandar Lampung, Rabu 13 Juli 2022. FOTO FAHRUROZI/RADARLAMPUNG.CO.ID --

PESAWARAN, RADARLAMPUNG.CO.ID - Tim Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung turun melakukan penyelidikan tewasnya Rio Febrian (17), warga binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandar Lampung,  Rabu 13 Juli 2022.  

Didampingi, Plh. Kepala LPKA Bandar Lampung Andhika Saputra, tim dari Polda Lampung melakukan pemeriksaan. Mulai dari rekaman CCTV hingga meminta keterangan terhadap sejumlah warga binaan. 

"Untuk sementara kita masih melakukan penyelidikan dan pendalaman," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung Kompol Rosef Efendi, usai pemeriksaan, Rabu 13 Juli 2022. 

Kompol Rosef Efendi menyatakan, sejauh ini pihaknya baru meminta keterangan saksi dari warga binaan.

BACA JUGA: Dianiaya oleh Sesama Rekannya, Napi Anak di LPKA Bandar Lampung Meninggal Dunia

”Untuk petugas belum (dimintai keterangan), sebut Kompol Rosef Efendi.

”Nanti pendalaman lagi dan segera kita lakukan pemeriksaan. Semua data kita kumpulkan," imbuhnya 

Diketahui, Rio Febrian tewas saat berada di lembaga Pembinaan Khusus Anak (PLPKA) Kelas II Bandar Lampung. 

Diduga remaja yang baru satu bulan di LPKA ini dianiaya oleh sesama anak didik pemasyarakatan (Andikpas).   

BACA JUGA: Pesan Kakak Napi Anak Korban Penganiayaan di LPKA Bandar Lampung: Ketemu di Surga Dek

Ditemui di rumah duka, Jalan Imam Bonjol, Gang Sultan Anom, Langkapura, Bandar Lampung, orang tua Rio Febrian, Rosilawati menceritakan, awalnya sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu 9 Juli 2022, ia mendapatkan telepon dari petugas.

Saat itu dikatakan bahwa Rio ingin bertemu ibunya. Petugas meminta Rosilawati datang ke LPKA, sekitar pukul 14.00 WIB, Senin 12 Juli 2022.

Ketika sampai di LPKA Kelas II Bandar Lampung, ia terkejut. Rio sudah tidak bisa berbicara dan banyak luka lebam.

“Kami meminta izin untuk dibawa ke Rumah Sakit Ahmad Yani, Metro,” kata Rosilawati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: