Server Rp 1,1 Miliar Tidak Berfungsi, Dinilai Pemborosan dan Kurang Cermat

RADARLAMPUNG.CO.ID – Keberadaan server data center di Dinas Kominfo Kabupaten Lampung Utara (Lampura), hingga kini terbengkalai.

Pasalnya, pengadaan server yang menelan anggaran sebesar Rp1,1 milyar lebih tersebut, hinga tahun 2022 saat ini belum beroprasi dan terkesan diabaikan.

Padahal, Pemerintah Kabupaten Lampura, melalui Dinas Kominfo Lampura telah melakukan pengadaan barang berupa server data center tersebut di tahun 2019 yang terealisasinya pada tahun 2021 lalu. Sementara pagu anggaran menggunakan APBD murni di Dinas Kominfo Lampura.

Nilai anggaran yang cukup fantastis tersebut, masuk lelang ditahun 2021 dan dimenangkan oleh CV Hanif Mitra Lampung, beralamat di Kota Bandar Lampung.

BACA JUGA:Dua Sapi di Pesawaran Positif PMK, Disbunnak Langsung Lakukan Ini

Sementara, hingga kini server data center guna menunjang data aplikasi Pemkab Lampura dan seluruh OPD Se-Lampura belum juga beroperasi sebagaimana mestinya.

Alat server tersebut, kini berada di sebuah ruangan berukuran 3X4 meter persegi dalam keadaan tertutup rapat.

Sehingga dinas Kominfo Lampura, melakukan pengadaan barang yang kurang prioritas dan terkesan pemborosan anggaran.

Hal tersebut dikemukakan oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhamadiah Kotabumi (UMKO) Suwardi ketika dikonfirmasi Radar Lampung, Kamis, 14 Juli 2022.

BACA JUGA:Sikap Pemkab Mesuji Terkait Korban Kebakaran di Talang Batu

Bang Suwardi, sapaan akrabnya juga menyoroti tentang konsultan pengadaan barang itu.

Sebab, dia menilai pagu anggaran yang cukup besar hingga Rp1,1 milyar lebih tersebut, server data center belum juga beroprasi.

“Jadi yang kita sorot adalah konsultannya. Kenapa barang semahal itu belum juga beroperasi? Karena alat elektonik yang lama tidak difungsikan akan terancam rusak dan hal tersebut akan meniumbulkan kerugian bagi Pemkab Lampura,” kata Suwardi.

Terlebih, sambungnya, pada saat pengadaan tentunya akan dipelajari terlebih dahulu apa saja yang harus di beli.

Sumber: