Perjalanan Setengah Abad UBL, Berkomitmen Jadi Kampus Level Dunia
Rektor UBL Yusuf Barusman. Foto Anca/Radarlampung.co.id --
Nah, inovasi tersebut kata Barusman kuncinya adalah research atau penelitian.
BACA JUGA:Berkhianat kepada Negara, Satu Prajurit TNI AD Yotam Bugiangge Bergabung dengan KKB
Karena itu, UBL banyak mengembangkan penelitian. "Makanya kita sangat serius mengembangkan research kita. Kita termasuk yang terbesar untuk research. Dan UBL berkolaborasi dengan lembaga research di Indonesia seperti Batan, Lapan, LIPI, BRIN dan Pindad. Termasuk dengan di luar negeri," kata dia.
Beberapa hasil penelitian UBL dengan universitas atau lembaga peneliti di antaranya seperti pengembangan plasma cutting berkolaborasi dengan BUMN Krakatau Steel. "Ada juga kita research tenaga atom. Kita memasukan atom untuk obat kanker," kata Barusman lagi. Termasuk Kartu Pertani Berjaya.
Sedangkan di pengembangan student exchange UBL bekerjasama dengan universitas internasional seperti University Of Kitakyushu Japan, Thammasat University Thailand, Shangai Jiao Tong.
"Bukan hanya pertukaran pelajar, tapi juga research juga akan kita lakukan. Seperti University Of Kitakyushu Japan, oh mereka ternyata tertarik research soal bambu. Ya sudah, kita undang saja ke Lampung, kebetulan di Pringsewu banyak bambu. Kita juga ingin menginternasionalkan Lampung dengan riset-risetnya," cerita Yusuf Barusman.
Barusman ingin lulusan-lulusan UBL, ilmu dan kontribusi alumninya bagi negeri bisa benar-benar dirasakan masyarakat.
Di usia ke 50 tahun UBL, Yusuf Barusman menegaskan kampusnya justru akan menjadi lebih muda sesuai dengan tagline growing, shining and winning. "Kita nggak mau di usia 50 tahun ini UBL terkesan kolot. Justru kita ingin terus tumbuh dan bersinar," tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: