Perjalanan Setengah Abad UBL, Berkomitmen Jadi Kampus Level Dunia
Rektor UBL Yusuf Barusman. Foto Anca/Radarlampung.co.id --
BACA JUGA:Setelah Dapat Ijazah SMA, Andika Kangen Band Bersiap Kuliah Hukum
"Tanggal 17 Januari 1984 lahirlah UBL dengan tiga fakultas, yakni ekonomi, akuntansi, dan manajemen dengan ada lima jurusan," kenangnya.
Pada tahun 1997, UBL pertama kali membuka program Pascasarjana. "Ini program Pascasarjana pertama di Lampung, bahkan sebelum Unila," kata Yusuf Barusman.
Dan di umur 50 tahunnya, UBL mendapat kado istimewa, yakni mendapatkan izin pembukaan program doktor (S3) manajemen. Ini merupakan universitas pertama yang membuka program doktoral di Sumatera bagian Selatan.
UBL kata Yusuf Barusman juga fokus mengembangkan sumber daya manusia di lingkungan kampus, Saat ini ada 19 dosen menjalani pendidikan S3. Bahkan 6 di antaranya studi lanjut ke luar negeri.
BACA JUGA:Keluarga Brigadir J Tolak Hasil Autopsi, Minta Kapolri Bentuk Tim Independen untuk Autopsi Ulang
"Saat ini ada tambahan 10 orang calon profesor di UBL," katanya.
Di usia yang ke 50, UBL kini memiliki 17 program studi baik dari S1 hingga S3 dengan total lebih dari 50 ribu alumni. Dengan konsistensi pembentangan kualitas, UBL kata Yusuf Barusman menjadi kampus swasta dengan akreditasi A terbanyak di Sumatera. Yakni ada enam.
UBL juga mendapat penghargaan yakni sebagai universitas swasta terbaik pada tahun 2021 oleh LLDIKTI Wilayah II. "UBL juga dipercaya sebagai pembina Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) di beberapa universitas. Seperti Universitas Nahdlatul Ulama di Surabaya, Universitas Muhammadiyah Sorong, Universitas Samudra Langsa Aceh dan lainnya.
"Kita (UBL) juga dipercaya menjadi pembina di Universitas Dili, Timor Leste," ungkapnya.
BACA JUGA:Jumlah Janda di Kota Ini Meningkat, Faktor Ini yang Menyebabkan Konflik Perceraian
Saat ini, UBL fokus mengembangkan visi hingga tahun 2034 yakni To Be a World Class Enterprenuerial University, alias menjadi perburuhan tinggi yang berjiwa kewirausahaan kelas dunia.
Yusuf Barusman bercerita, UBL menginginkan mahasiswa yang kuliah di kampusnya untuk tidak fokus bekerja, namun bagaimana menjadi seorang yang wirausahawan.
"Kalau dahulu mahasiswa kuliah untuk siap kerja. Sekarang nggak. Saya sampaikan ke mereka, kalian bisa jauh lebih dari itu. Bahkan satu inovasi saja bisa mengubah dunia. Inovasi apa? Inovasi yang bisa diimplementasikan. Bisa dikomersilkan atau bisa menjadi enterprenuer sosial. Kita bergerak lebih banyak ke situ," paparnya.
Barusman mengatakan, tak semua pengusaha memiliki jiwa kewirausahaan. Artinya kata dia, kewirausahaan harus bisa berinovasi, sehingga bisa mengembangkan usahanya lebih besar dan produknya juga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: