Produksi Udang Turun Drastis, DPR RI Dukung Program Revitalisasi Mandiri
Anggota Komisi IV DPR RI melihat proses revitalisasi mandiri para petambak di Bumi Dipasena. Foto Dok. P3UW Lampung--
BACA JUGA:Peserta Didik Baru Diminta untuk Tidak Nakal dan Tak Terlibat Tindak Pidana
Laju sedimentasi yang kencang menjadikan debit air kecil. Sehingga volume tidak mencukupi dan tidak ideal untuk berbudidaya.
Program revitalisasi mandiri yang tengah dilakukan saat ini adalah pengerukan lumpur sekitar breakwater DAM 7, 8, dan 9 dengan total anggaran sebesar Rp1.418.811.000.
Jenis pekerjaan program revitalisasi yang dilakukan saat ini, yakni pembuatan kolam tampung lumpur dan pengerukan sedimentasi area breakwater DAM 7, 8, dan 9 yang berlokasi di Kampung Bumi Dipasena Mulya.
"Hampir 200 ribu meter kubik lumpur yang akan dikeruk dan dibuang. Sedimentasi itu sudah menutupi pintu DAM 7, 8, dan 9 sehingga air tidak bisa masuk ke saluran pasok untuk budidaya," terang Widodo.
BACA JUGA:Polisi Turun Tangan, Ikut Ingatkan Peternak Soal PMK
Menurutnya, DAM 7, 8, dan 9 merupakan objek yang sangat vital karena mengcover kebutuhan air untuk tiga per empat wilayah Dipasena dengan total luas 2.672 hektare tambak.
Proses pengerjaan revitalisasi ini sendiri menggunakan 6 unit alat berat: 5 unit ekskavator dan 1 unit kapal keruk dredger bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tahun 2021.
Revitalisasi mandiri diperkirakan memakan waktu sekitar 120 hari kerja. Dimulai pada akhir Juni sampai September 2022.
"Progres pengerjaan saat ini sudah mencapai 40 persen," tutupnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: