Percantik Kota, Pemkot Bandar Lampung Berencana Kembali Mural Fly Over Gunakan APBD Perubahan

RADARLAMPUNG.CO.ID - Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana sejak awal kepemimpinannya sangat fokus mempercantik dan memperindah Kota Bandar Lampung.

Salah satunya dengan memural berbagai motif gambar di sejumlah fly over atau jalan layang yang telah dibangun di masa kepemimpinan Herman H.N. Wali Kota Bandar Lampung periode 2011-2021.

Bandar Lampung sendiri memiliki 11 fly over dan satu underpass yang berfungsi untuk memperlancar akses lalu lintas masyarakat di Kota Bandar Lampung.

Dari 11 fly over, setidaknya ada enam fly over yang telah dimural, yaitu fly over MBK dengan motif pahlawan; fly over Sultan Agung motif bunga; dan fly over Pahoman motif wali kota Bandar Lampung dari masa ke masa.

BACA JUGA:Jadwal dan Lokasi Pelayanan SIM Keliling di Bandar Lampung 25-30 Juli 2022, Lengkap dengan Tarif dan Syaratnya

Kemudian, fly over Pasar Tugu motif destinasi wisata; fly over Kalibalok motif tapis Lampung, serta fly over Korpri dengan motif hewan. Untuk underpass dimural motif taman bawah laut.

Saat ini masih ada lima fly over lagi yang belum dimural, yaitu fly over Kimaja; fly over Untung Suropati; fly over Rajabasa; fly over Pramuka; dan fly over Kemiling.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) berencana melanjutkan melukis mural di sejumlah fly over yang belum dimural.

Pelukisan mural tersebut direncanakan akan dimulai di APBD Perubahan 2022 mendatang. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas PU Kota Bandar Lampung Iwan Gunawan.

BACA JUGA:Eva Dwiana Sebut Jalan Sehat HUT Kota Bandar Lampung di Taman UMKM Bung Karno Berlangsung Meriah

Menurut Iwan, di APBD Perubahan mendatang pihaknya akan kembali memprogramkan mural fly over.

Di mana, kata Iwan, sesuai perintah wali kota, seluruh fly over di Bandar Lampung akan dipercantik. Sehingga, fly over yang belum dimural akan segera dimural kedepan.

Disinggung terkait motif yang akan digunakan untuk fly over yang belum dimural, dirinya mengaku akan merapatkannya untuk menentukan motif.

"Nanti kita rapatkan. Setelah dirapatkan kita sepakati. Baru seniman yang mulai memuralnya," ungkap Iwan Gunawan. (*)

Sumber: