Komunitas JEJAMA Lanjutkan Komitmen Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Desa Binaan 2025
--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Komunitas Jejak Bermakna (JEJAMA) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui Program Desa Binaan 2025 yang diselenggarakan pada 26–29 Juni 2025 di Desa Jabung dan Desa Negara Saka, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur.
Program yang sudah pernah sukses digelar sebelumnya di wilayah ini, kini menghadirkan desa baru sebagai wujud kesinambungan visi agar manfaatnya dapat tersebar secara merata.
Program ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan masyarakat. Tiga pelatihan utama, yakni pembuatan sabun ramah lingkungan (Eco-Soap), cetak motif alami (Eco-Print), serta pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah, menjadi fokus utama yang menarik minat peserta.
Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga membuka peluang usaha dan menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan dan budaya lokal.
Koordinator Penelitian dan Pengembangan Desa Binaan 2025 berharap, ilmu yang didapatkan dapat diterapkan mandiri oleh masyarakat di rumah masing-masing, sebagai langkah menjaga dan mengoptimalkan potensi desa.
Selain pelatihan, JEJAMA juga mengadakan aksi sosial berupa donor darah dan cek kesehatan gratis di Desa Jabung, yang berhasil mengumpulkan 30 kantong darah untuk Palang Merah Indonesia (PMI).
Upaya pelestarian lingkungan juga dilakukan dengan menanam pohon di area publik, membagikan bibit kepada warga, serta menanam 1.500 pohon mangrove di pesisir Lampung Timur.
Program literasi menjadi perhatian khusus melalui kegiatan Literasi Senja yang melibatkan anak-anak dalam membaca, mendongeng, dan menulis.
Sementara itu, di SMAN 1 Jabung, program Go To School memberikan edukasi terkait jalur masuk perguruan tinggi, beasiswa, dan pencegahan pernikahan dini bersama Duta GenRe. Warga dan relawan turut aktif membuat konten video, podcast, dan diskusi bersama karang taruna setempat.
JEJAMA menegaskan bahwa Program Desa Binaan 2025 bukan sekadar pelatihan dan aksi sosial, melainkan upaya nyata mendampingi masyarakat untuk berkembang bersama.
Dengan semangat gotong royong, setiap langkah kecil diharapkan memberi dampak positif dan meninggalkan jejak bermakna bagi desa dan warganya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
