Ada 12 Kontainer Senjata Milik US Army untuk Latihan di Baturaja

Ada 12 Kontainer Senjata Milik US Army untuk Latihan di Baturaja

Kasi Pabean 3 Zulfikar Islami memberikan keterangan pers.--

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Bea Cukai Bandar Lampung angkat bicara terkait penyegelan satu kontainer senjata milik US Army. Hal ini disampaikan Kasi Pabean 3 Zulfikar Islami. Zulfikar menyatakan, memang harus dilakukan pemisahan fisik.

"Ini menjadi tranding karena barangnya dianggap 'seksi'. Sebenarnya apa pun barang yang masuk ke sini pasti dilakukan pemeriksaan," katanya.

Dilakukan penyegelan, kata Zulfikar, karena ini barang-barang strategis.

"Senjata-senjata yang ditemukan akan digunakan dalam proses pelatihan antara TNI dan US Army. Kita lakukan penyegelan untuk memastikan barang-barang ini tepat guna dan sasaran. Tidak digunakan untuk hal lain dan yang menggunakan adalah orang-orang yang berhak," ujarnya.

BACA JUGA:Terlihat Lesu dan Enggan Berkomentar, Reihana: Jangan Halangi Jalan

Terkait detail barang, Zulfikar belum bisa memaparkan. "Saya belum bisa menjelaskan karena tidak pegang data. Teman-teman bisa datang lagi besok. Tapi prinsipnya alat-alat itu untuk digunakan latihan antara TNI dan US Army," ungkapnya.

Barang-barang itu, kata Zulfikar, masih dalam proses penyelesaian administrasinya.

"Masih dalam proses penyelesaian administrasinya. Ini memang prosedur standar. Setelah proses administrasinya selesai akan dibuatkan SPPB. Barang-barang itu akan dibawa ke pusat latihan di Baturaja, Sumatera Selatan. Ada 12 kontainer. Ada helikopter dan sebagainya," ucapnya.

Semua barang yang masuk ke wilayah pabean akan mengajukan RKSP (rencana kedatangan sarana pengangkut) produk dibuatkan manifest. Semua barang yang masuk ini ada manifest-nya.

BACA JUGA:SPT Juru Parkir Kewenangan Dinas Perhubungan

Zulfikar Islami menegaskan semua barang yang masuk ada manifest-nya. "Semua barang masuk ke pabean akan mengajukan RKSP, lalu dibuatkan manifest-nya. Semua barang ini ada manifest-nya," katanya.

Ditanya apakah sebelumnya sudah ada koordinasi, Zulfikar menyatakan sudah pasti.

"Koordinasi pasti sudah dilakukan. Barang-barang ini akan digunakan untuk latihan TNI dan US Army. Siapa yang memasukkannya vendor. Proses kepabeannya dilakukan PPJK. Semua sudah on track. Sekarang sedang berproses," ungkapnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: