Tabrak Kerbau di JTTS, Pengguna Jalan Tol Laporkan Pengelola ke Polres Tulang Bawang Barat

Tabrak Kerbau di JTTS, Pengguna Jalan Tol Laporkan Pengelola ke Polres Tulang Bawang Barat

(Foto Ist. For Radarlampung.co.id)--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Seorang pengguna jalan tol laporkan pengelola ke Polres Tulang Bawang Barat.

Keputusan pengguna jalan tol laporkan pengelola ke Polres Tulang Bawang Barat dilakukan usai dirinya menabrak kerbau saat melintas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Pengguna jalan tol laporkan pengelola ke Polres Tulang Bawang Barat tersebut adalah Rifki Bida Serandi (35).

Dari data yang dihimpun Radarlampung.co.id, pengguna jalan tol laporkan pengelola ke Polres Tulang Bawang Barat itu buntut dari kecelakaan di KM 174.

Korban yang merupakan warga Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, (Tubaba) Provinsi Lampung menabrak kerbau yang tiba-tiba melintas di jalan tol sekitar pukul 21.45 WIB kemarin. 

Akibatnya, mobil Kijang LGX korban dengan nomor polisi BE 1093 QQ yang ia kendarai mengalami kerusakan yang cukup parah pada bagian kabin dan mesin. 

Lantaran tidak menemukan titik temu dengan pengelola Jalan Tol Trans Sumatera tersebut, korban langsung melapor ke Polres Tubaba. 

Dijelaskan Rifki bahwa peristiwa tersebut terjadi lantaran diduga kuat akibat dari kelalaian pihak pengelola jalan tol, sehingga dengan leluasa satu ekor kerbau masuk ke jalur cepat jalan bebas hambatan tersebut. 

Sebetulnya menurut Rifki, dirinya tidak menuntut kerugian lainnya kecuali perbaikan kendaraan secara total.

Meski sebenarnya ia kehilangan waktu dan rasa syok yang begitu berat. Karena kendaraan tersebut merupakan peralatan baginya untuk mobilisasi dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga.

"Semula mereka (pihak jalan tol) mengatakan bahwa kemungkinan kerbau tersebut lompat dari mobil truk pengangkut hewan ternak, dan saat itu pengelola mengatakan bahwa pihak tol akan bertanggung jawab jika kerbau tersebut merupakan milik warga sekitar. Karenanya kami diminta untuk menunggu guna melihat CCTV. Faktanya hingga 2 jam kami menunggu ternyata tidak ada kendaraan truk yang membawa hewan ternak," katanya. 

Pengelola kemudian mengatakan Rizki akan bertanggung jawab jika kerbau tersebut merupakan milik warga sekitar. Namun beberapa jam kemudian ternyata ada salah satu warga yang menyatakan kehilangan kerbau.

"Tapi pengelola tol malah berkilah dengan mengatakan bahwa mereka tidak bisa bertanggung jawab atas peristiwa tersebut, karena yang bertanggung jawab harusnya pihak pemilik kerbau," jelasnya kepada Radarlampung.co.id

Permintaan agar pengelola tol bertanggung jawab didasarkan pada aturan dan ketentuan yang berlaku. Sebab sebagai pengguna jalan tol pihaknya dirugikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: