Polres Pringsewu Siapkan Psikiater untuk Pulihkan Psikis Korban Pencabulan Ayah Kandung

PRINGSEWU, RADARLAMPUNG.CO.ID - Polres Pringsewu menyiapkan psikiater untuk mendampingi M (12), warga Kecamatan Pagelaran yang menjadi korban pencabulan MO (48), ayah kandungnya. 

Langkah tersebut dilakukan untuk membantu memulihkan kondisi psikis remaja yang menjadi korban pencabulan ayah kandungnya tersebut. 

"Salah satunya dengan melakukan pendampingan dan mengagendakan menghadirkan psikiater untuk membantu memulihkan mental korban," kata Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi.

Untuk antisipasi jangka panjang, Polres Pringsewu juga mengupayakan komunikasi dengan sejumlah pihak. 

BACA JUGA: Biadab! Warga Pagelaran Tega Cabuli Anak Kandung

Baik Kementerian Sosial, Pemkab Pringsewu dan pihak terkait lainnya. 

"Selain untuk membantu korban, upaya ini juga mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali." Tegas AKBP Rio Cahyowidi.  

Sementara saat menerima kunjungan Ketua Justice Peace Integrity of Creation (JPIC) FSGM Pringsewu Sr. Maria Katarina dan Penggiat Jaringan Masyarakat Menentang Perdagangan Orang (JMMPO) Berta Niken. Kasatreskrim Iptu Feabo Adigo Mayora Pranata memastikan proses hukum terhadap pelaku dilakukan secara profesional.

"Kasus ini memang mendapat perhatian banyak pihak, dan kami pastikan bahwa proses penyidikan kasus terus berjalan sesuai tahapan penyidikan," kata Iptu Feabo Adigo Mayora Pranata. 

BACA JUGA: Sebelum Mencabuli, Begini Ancaman Lelaki Asal Pagelaran Kepada Anak Kandungnya

JPIC FSGM Pringsewu dan JMMPO mendukung langkah polisi mengusut tuntas kasus kekerasan seksual tersebut.

Menurut Sr. Maria Katarina, kasus kekerasan seksual terhadap anak sudah sering terjadi.

Diketahui, kasus pencabulan anak oleh ayah kandung di Pagelaran, mendapat banyak perhatian. Tim Kementerian Sosial turun ke Pringsewu untuk merespons kasus tersebut. 

Kedatangan tim Kementerian Sosial yang dipimpin Dyah Wijayanti disambut Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi dan Kasatreskrim Iptu Feabo Adigo Mayora Pranata serta Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Aiptu Frani Yustiani.

Sumber: