Hasil Uji Laboratorium Kerbau Mati Mendadak di Tulang Bawang Keluar, Hasilnya...
Tim Kesehatan Hewan setempat dan Tim Balai Veteriner Lampung mengambil sampel kerbau yang sakit. Foto Dok. Dinas Pertanian Tulang Bawang--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Hasil uji sampel laboratorium sepuluh kerbau yang mati mendadak di Tulang Bawang akhirnya keluar.
Berdasarkan hasil uji sampel yang dilakukan Balai Veteriner Lampung, sepuluh kerbau yang mati mendadak di Kecamatan Menggala dan Kecamatan Gedung Aji diakibatkan oleh penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tulang Bawang Nasib Subagio mengatakan, hasil uji laboratorium yang dilakukan telah keluar dan semua positif terkonfirmasi PMK.
"Hasilnya sudah keluar, iya PMK," kata Nasib kepada Radarlampung.co.id, Senin 8 Agustus 2022.
BACA JUGA:Tiga Hari, 2 Pengedar Narkoba Diringkus
Atas peristiwa itu, pemerintah daerah mengimbau kepada peternak kerbau di dua kecamatan tersebut dan seluruh peternak di Tulang Bawang untuk selalu mengecek kondisi kesehatan hewan peliharaannya.
Menurutnya, jika hewan peliharaan sudah terlihat mengalami gejala-gejala sakit untuk segera dipisahkan dengan ternak lainnya.
Ditanya langkah antisipasi yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, Nasib menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan disinfektan kepada para peternak kerbau yang peliharaannya mati akibat PMK.
"Untuk kerbau lain yang berada satu lingkungan dengan yang sudah mati tidak memungkinkan untuk dilakukan vaksinasi PMK. Karena kerbau-kerbau ini sudah berada di lingkungan yang terjangkit, kita belum berani ambil risiko untuk melakukan vaksinasi," terangnya.
BACA JUGA:Wujudkan Keinginan Warga, Polres Tulang Bawang Kini Miliki 2 Subsektor Baru
Disamping itu, Nasib mengungkapkan jika Pemkab Tulang Bawang kini masih menggencarkan vaksinasi PMK booster dosis kedua.
Dinas Pertanian Tulang Bawang melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan telah mengalokasikan sekitar 3.000 dosia vaksin booster.
"Sudah hampir selesai. Namun dari 3.000 ini kemungkinan besar tidak bisa terealisasi semua karena berbagai faktor seperti saat penyuntikan vaksinasi ternak tersebut sudah sakit namun tidak bergejala (PMK), kemudian ada ternak yang sudah dijual dan lainnya," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, sepuluh ekor kerbau milik peternak di Kecamatan Menggala dan Kecamatan Gedung Aji mati mendadak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: