Stok Melimpah, Harga Singkong di Mesuji Turun

Stok Melimpah, Harga Singkong di Mesuji Turun

Harga salah satu komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Mesuji yakni singkong mengalami penurunan harga.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Harga salah satu komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Mesuji yakni singkong mengalami penurunan harga.

Dibandingkan pekan lalu, harga singkong mengalami penurun Rp 280 perkilogram dari Rp 1.665 perkilogram menjadi Rp 1.385 perkilogram.

Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan (Kabag Ekbang) Sekretariat Daerah Pemkab Mesuji Arif Arianto menjelaskan, saat ini salah satu komoditas pertanian di Mesuji yakni singkong mengalami penurunan harga.

"Penurunan ini karena stok singkong yang melimpah," ungkap Arif, pada radarlampung.co.id Selasa 9 Agustus 2022.

BACA JUGA:Harapkan Usulan Rekrutmen PPPK Dari Formasi Umum

Dia mengaku Sebelumnya sudah dilakukan pengecekan dan pemantauan harga di beberapa perusahaan pada 8 Agustus 2022.

Dimana, untuk pembelian di PT Sari Agro manunggal pada pekan lalu seharga Rp 1.665 perkilogram. Sedangkan untuk pekan ini seharga Rp 1.385 perkilogram.

"Artinya mengalami penurunan harga Rp 280 perkilogram," ujarnya.

Sedangkan di PT Budi Starch dan swaeetener, pada pekan lalu harga singkong disana Rp 1.330 perkilogram dan pada pekan ini seharga Rp 1.080 perkilogram, sehingga ada penurunan harga Rp 250 perkilogram.

BACA JUGA:Besok, Pemprov Lampung Bagikan 5000 Bendera Merah Putih HUT RI Ke-77

"Penurunan ini tidak terlalu signifikan. Kami selalu memantau perkembangan harga komoditi di Mesuji setiap pekan yakni singkong, sawit dan karet," Jelasnya.

Sementara, seorang petani di Kabupaten Mesuji, Lani (40) mengaku harga singkong di Mesuji memang mengalami penurunan harga. Ini karena panen singkong yang serentak di daerahnya, sehingga stok singkong menjadi melimpah.

Saat ini tanaman singkong petani rata-rata telah berumur enam sampai tujuh bulan, sehingga sudah siap dipanen.

"Apalagi memasuki musim penghujan membuat petani mempercepat panen supaya bisa diganti dengan bibit baru bisa ditanam," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: