DKP Mesuji Benahi Sarana Pengelolaan Gabah Petani, Bagaimana Caranya?

DKP Mesuji Benahi Sarana Pengelolaan Gabah Petani, Bagaimana Caranya?

Harga salah satu komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Mesuji yakni singkong mengalami penurunan harga.--

MESUJI, RADARLAMPUNG.CO.ID  - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Mesuji terus berupaya melakukan pembenahan sarana pengelolaan gabah petani. Caranya, dengan pembinaan dan pemberian bantuan berupa lumbung padi dan alat kombet.

Bantuan diberikan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di enam desa, di tiga kecamatan. Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mesuji Hendra Cipta.

"Bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2022 ini untuk memudahkan pemrosesan padi pasca panen raya," katanya saat dihubungi Minggu, 21 Agustus 2022.

Desa yang menerima bantuan yakni Desa Muara Mas, Kecamatan Mesuji Timur; serta Desa Sumber Makmur, Desa Tanjung Serayan, dan Suka Maju, Kecamatan Mesuji. Selanjutnya, Desa Sidang Iso Mukti dan Desa Panggung Jaya; Kecamatan Rawa Jitu Utara yang menerima alat kombet, mesin heardyare, uvaviolet, dan mesin pengering. 

BACA JUGA:Polisi Sita 396 Butir Excimer dari Dua Pengedar, Apa Itu Excimer?

Dirinya juga mengatakan, Desa Sumber Makmur, Kecamatan Mesuji, merupakan sentra terbesar penghasil padi. Dengan luas sekitar 3.000 hektare persawahan. Rata-rata petani mampu menghasilkan gabah kering 24 ribu ton per tahun. 

Meskipun sebagai sentra padi, namun pengolahannya belum maksimal pada saat dijual harga Gabah Kering Panen (GKP) menjadi turun. "Maka dari itu kami mengkampanyekan produksi Gabah Kering Giling (GKG) berkualitas sebagai nilai tambah petani," ujarnya.

Hendra menambahkan, tahun 2021 Kabupaten Mesuji merupakan penghasil gabah nomor tiga di Provinsi Lampung. Dengan luas 30 ribu hektar persawahan di Mesuji menghasilkan 360 ribu ton dalam dua kali masa tanam. Penyerapan 180 ribu ton artinya gabah tersimpan sebanyak 180 ribu ton per tahun.

"Setiap Gapoktan yang diberikan bantuan dapat membeli gabah petani diatas harga tengkulak," pungkasnya. (*)

 

Foto ILUSTRASI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: