Tolong Pak! Korban Longsor di Suoh Butuh Bantuan

Tolong Pak! Korban Longsor di Suoh Butuh Bantuan

Kediaman warga Pemangku Gunung Sari, Pekon Banding Agung, Kecamatan Suoh, Lampung Barat yang tertimbun longsor, Jumat 14 Oktober 2022. --

LAMPUNG BARAT, RADARLAMPUNG.CO.ID - Korban tanah longsor di Pemangku Gunung Sari, Pekon Banding Agung, Kecamatan Suoh, Lampung Barat berharap perhatian pemerintah daerah.

Pemilik rumah yang kediamannya hancur tertimbun longsor, berharap bisa kembali berdiri dan ditempati.

Peratin Banding Agung Tunggono mengungkapkan, pihaknya telah menyampaikan laporan berikut  usulan bantuan yang diperuntukkan ketiga warga korban longsor. 

”Kami sudah menyampaikan proposal ke BPBD dan pihak terkait lainnya. Harapannya, masyarakat yang menjadi korban tanah longsor tersebut bisa mendapatkan bantuan, sehingga mereka bisa kembali mendirikan rumah,” kata Tunggono, Senin 17 Oktober 2022.

BACA JUGA: Heboh Tahanan Polres Way Kanan Update Status, Begini Klarifikasi Kapolres

Menurut Tunggono, sebagai bentuk empati kepada para korban, masyarakat sudah melakukan gotong-royong. Termasuk melakukan penggalangan dana. Namun dana yang terkumpul masih terbatas.

”Karena itu harapannya, masyarakat kami yang menjadi korban tanah longsor tersebut bisa mendapatkan bantuan pemerintah. Seperti bedah rumah dan lainnya. Sehingga mereka bisa kembali mendapatkan tempat tinggal yang layak,” tegasnya. 

Diketahui, puluhan rumah, fasilitas umum seperti jalan, sekolah dan puskesmas terdampak banjir serta longsor di sejumlah pekon, Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh (BNS), Lampung Barat Jumat 14 Oktober 2022.

Untuk Kecamatan BNS, banjir terparah ada di pemangku di Pekon Suoh, Pekon Srimulyo dan Pekon Tanjungsari. Puluhan rumah warga terendam. Namun saat ini, air mulai surut.

BACA JUGA: Audit BPKP Lambat, Kejati Lampung Cabut Audit Kasus KONI dari BPKP

Camat BNS Mandala Harto mengungkapkan, untuk banjir di Pekon Suoh yang terjadi di dua pemangku, ketinggian air berkisar 10-20 centimeter. 

"Kemudian di Pekon Srimulyo dan Tanjung Sari, ketinggian air 10-50 centimeter akibat meluapnya sungai Way Haru. Menyebabkan jalan provinsi di titik Pekon Srimulyo ketinggian air sampai satu meter, sehingga berisiko untuk dilewati," papar Mandala Harto.

Banjir juga menyebabkan puluhan rumah warga tergenang. Upaya yang dilakukan bersama Satgas PB pekon memantau situasi di lapangan dan menghimbau masyarakat untuk tetap waspada.

"Kondisi terkini, hujan sudah mulai reda. Dan diharapkan banjir segera surut," sebut Mandala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: