Kapur Barus Bisa Buat BBM Menjadi Irit? Cek Faktanya

Kapur Barus Bisa Buat BBM Menjadi Irit? Cek Faktanya

Ilustrasi pengisian bahan bakar di Pertamina. Foto Dok Pertamina--

RADARLAMPUNG.CO.IDPenggunaan kapur barus atau kamper sudah umum digunakan para biker untuk menaikkan angka oktan apabila dicampur dengan bensin.

Kapur barus atau kamper ini pada umumnya memang digunakan untuk pengharum lemari pakaian agar terhindar dari bau tak sedap atau hewan seperti rayap.

Penggunaan kapur barus atau kamper ini diyakini para biker bisa membuat performa mesin bisa lebih menjadi baik.

Dijelaskan oleh Cecep Rusdi sebagai IH Assessor Environmental Division di suatu perusahaan bidang sertifikasi, inspeksi, konsultasi dan laboratorium di Jakarta ini menjelaskan, kapur barus dahulu memang pernah digunakan sebagai bahan aditif untuk menaikkan oktan bahan bakar jenis gasoline yang beroktan rendah.

BACA JUGA:Gubernur Arinal Terima Tim Pengampu Layanan Kardiovaskuler Nasional

 "Untuk sekarang, teknologi motor sudah berkembang pesat, maka dari itu penggunaan kapur barus untuk menaikkan oktan harus ditinggalkan," ujarnya seperti dikutip dari berbagai sumber, 19 November 2022.

Kapur Barus Memiliki Oktan 90

Kapur barus atau kamper memilik kandungan seperti naphthalene yang memiliki oktan 90. Artinya kapur barus adalah senyawa polysiklik aromatik hydrocarbon, mempunyai 2 cincin benzene yang hanya efektif pada bensin beroktan di bawah 90 seperti Premium.

Apabila bensin itu sendiri memiliki oktan lebih dari 90, kapur barus tak akan memberikan manfaat yang besar bagi penggunannya. Nah jika motor dianjurkan menggunakan bensin yang beroktan di atas 90 hal itu memang harus dipenuhi.

Nah apabila dipaksanakan menggunakan oktan yang juga lebih rendah dan dicampur kapur barus itu tak akan berpengaruh apapun. Penyebabnya karena adanya kandungan naphthalene yang tidak terbakar sempurna.

BACA JUGA:Mau Hemat BBM? Yuk Gunakan Cara Ini

Ya, walaupun kandungan naphthalene itu bisa terbakar dalam ruang bakar, jadi kadar HC sering muncul saat pengujian emisi. Untuk penggunaan naphthalene di luar negeri pun sudah dilarang.

Karena kandungan naphthalene mempunyai dampak yang sangat buruk bagi kesehatan manusia.

“Dari dokumen Agency of Toxic Sibstaces and Disease Registry, kapur barus bisa menyebabkan gangguan kesehatan, terutama kanker," kata Cecep Rusdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: