Mau Sembuh dari Cidera atau Mimisan? Coba Pakai Tinja yang Pernah Jadi Obat Mujarab di Zaman Kuno

Mau Sembuh dari Cidera atau Mimisan? Coba Pakai Tinja yang Pernah Jadi Obat Mujarab di Zaman Kuno

Bapak Kimia Irlandia tahun 1600an, Robert Boyle. (Instagram/@theroyalsociety)--

RADARLAMPUNG.CO.ID – Para manusia yang hidup di zaman sekarang mungkin tidak akan pernah membayangkan jika kotoran manusia bisa dijadikan sebagai obat.

Dikutip Radarlampung.co.id dari laman informasi History pada Senin, 21 November 2022.

Kotoran manusia alias tinja ternyata diklaim sebagai obat mujarab yang ampuh sembuhkan berbagai penyakit, dalam pengobatan kesehatan sejak zaman kuno.

Para dokter di zaman Mesir kuno disebut telah menjadikan kotoran manusia dan hewan sebagai obat paling favorit di zaman itu.

BACA JUGA:Bakal Calon Rektor Unila Psikotes di RSJ Lampung

Mereka menjadi terbiasa menggunakan kotran keledai, anjing, rusa, dan lalat untuk proses penyembuhan cedera hingga diklaim bisa mengusir roh jahat.

Orang-orang Mesir kuno juga tercatat pernah menggunakan kotoran buaya sebagai bentuk kontrasespsi di antara berbagai bahan yang mereka uji coba dalam pengobatan yang dilakukan.

Berdasarkan sejarah manusia yang dirilis Guardian, mimisan diklaim dapat diobati dengan kotoran babi hangat.

Pada tahun 1600an, bapak kimia asal Irlandia yakni Robert Boyle disebutkan pernah mengobati katarak dengan mengeringkan tinja manusia menjadi bubuk kering dan meniupkan ke mata orang yang terkena penyakit katarak tersebut.

BACA JUGA:Jadwal Lengkap Babak Penyisihan Grup Piala Dunia 2022 Qatar

Kemudian ada juga kotoran bayi yang dihaluskan, dan digunakan untuk mengobati epilepsi di Irlandia di 100 tahun kemudian. 

Meski terkadang menyebabkan tetanus dan infeksi lainnya, bahan pengobatan dengan tinja ini nampaknya masih telus ditelusuri untuk dikaji khasiatnya.

Wanita China dalam beberapa tahun terakhir, mereka banyak mencoba dan percaya bahwa teh yang dicampur dengan kotorannya bias menyembuhkan ia dari penyakit kanker.

Sedangkan dalam medis di zaman sekarang, sudah tidak banyak yang menggunakan tinja sebagai pengobatan selain alat diagnostik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: