Presidensi G20 dan Harapan Netizen Dunia (Analisis Sentimen)

Presidensi G20 dan Harapan Netizen Dunia  (Analisis Sentimen)

FOTO DOK. KEMENKO PEREKONOMIAN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam acara B20-G20 Dialogue: Integrity and Compliance Task Force, Kamis 18 Agustus 2022.--

Analisis sentimen adalah proses menganalisis teks digital untuk menentukan apakah nada emosional pesan tersebut positif, negatif, atau netral. Analisis sentimen adalah aplikasi teknologi pemrosesan bahasa alami yang melatih perangkat lunak komputer untuk memahami teks dengan cara yang mirip dengan manusia. 

Selama tahap prapemrosesan, analisis sentimen mengidentifikasi kata kunci untuk menyoroti pesan inti teks yang selanjutnya menganalisis kata kunci yang diekstraksi dan memberi kata tersebut skor sentimen. Skor sentimen adalah skala pengukuran yang menunjukkan elemen emosional dalam sistem analisis sentimen. Ini memberikan persepsi yang terkait dengan emosi yang diekspresikan dalam teks untuk tujuan analitis.

Kata kunci yang digunakan pada proyek Presidensi G20 adalah G20, G-20, G20Indonesia, G20Org, #G20, #G20Indonesia2022, #G20Indonesia, dan #RecoverTogetherRecoverStronger dengan media sosial Twitter. Periode pengujian data yang digunakan adalah 1 Oktober 2022 – 15 Desember 2022 karena berdasarkan tren data selama tahun 2022 lonjakan ekstrim twit tentang presiden G20 terjadi pada bulan November 2022 saat berlangsung KTT G20 di Bali.

Total twit selama tahun 2022 (per 15 Desember 2022) sebanyak 1.908.329 twit sedangkan pada periode periode 1 Oktober 2022 – 15 Desember 2022 sebanyak 1.596.146 twit. Dari data tersebut, dapat kami simpulkan bahwa periode analisis yang digunakan cukup memadai, relevan, dan kontekstual. Detail jumlah twit pada tanggal 14, 15, 16, 17, dan 18 November 2022 berturut-turut adalah 94.936 twit, 190.864 twit, 253.973 twit, 168.623 twit, dan 84.923 twit. Puncak tertinggi, 253.973 twit, terjadi pada tanggal 16 November 2022 yaitu saat penutupan KTT G20 di Bali yang sekaligus mengumumkan G20 Bali Leaders’ Declaration.

Untuk memperkuat data Twitter diatas, data pada Google Trend (trends.google.com) juga menunjukan situasi yang hampir sama yaitu ada puncak tren di bulan November 2022 untuk pencarian kata kunci presidensi G20 dimana puncak tren pada Google Trend terjadi 2 kali yaitu pada tanggal 12 dan 16 November 2022. Hal ini bisa dipahami karena aktivitas pada mesin pencarian Google dipengaruhi kegiatan-kegiatan menjelang puncak kegiatan presidensi G20 yaitu salah satunya adalah kedatangan para kepala negara anggota G20 yang akan menghadiri sidang KTT G20 yang pasti menarik perhatian netizen.

Sesuai data twit periode 1 Oktober 2022 – 15 Desember 2022, aplikasi Drone Emprit melakukan analisis sentimen apakah nada emosional pesan (twit-twit) tersebut positif, negatif, atau netral. Hasil analisis sentimen Presidensi G20 adalah 650.274 twit bernada negatif, 780.538 twit bernada positif, dan 165.334 twit bernada netral dengan persentase 41% negatif, 49% positif, dan 10% netral.

Kesimpulan dan Saran

Forum G20 memiliki kuasa dan pengaruh signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan di dunia. Kesepakatan yang diwujudkan G20 Bali Leaders’ Declaration diharapkan bisa direalisasikan tanpa basa-basi sehingga bisa segera memberi dampak positif ditengah ancaman resesi ekonomi dan isu keamanan dunia sebagaimana peran nyata dalam penanganan krisis keuangan global tahun 2008, pertukaran informasi pajak, dan yang terkini yaitu kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19.

Berdasarkan hasil analisis sentimen aplikasi Drone Emprit, pandangan netizen dunia terhadap Forum G20 dan Presidensi G20 terbagi menjadi dua bagian besar, berimbang antara yang positif dan negatif, antara yang setuju dan yang tidak setuju. Hasil ini seperti memberitahu bahwa apa yang telah G20 lakukan masih belum menyentuh kebutuhan/emosi sebagian netizen dunia atau setidaknya netizen dunia masih menganggap negara-negara G20, dengan kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki, belum serius dalam penanggulangan permasalahan global. Masih ada kecurigaan dan kekhawatiran terhadap forum G20 hanya mencari keuntungan untuk negara-negara maju.

Forum G20 dan Presidensi G20 tahun-tahun mendatang harus mampu menjawab tantangan dalam menghadapi persoalan global dengan pelibatan semua pihak dan efisiensi penggunaan sumber daya agar masyarakat dunia yang memiliki sentimen negatif terhadap G20 bisa teryakinkan dan mendukung kerja forum G20. (*)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: