Grib Jaya Lampung Gelar Aksi Long March Tuntut PT Agung Jaya Raya Indonesia Penuhi Aspirasi Warga
Ratusan massa yang tergabung dalam Ormas GRIB JAYA Lampung menggelar aksi damai menyambangi PT Agung Jaya Raya Indonesia, di Kampung Bumi Ratu, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, Senin, 6 Januari 2025. --
BACA JUGA:Mantan Calon Wakil Wali Kota Bandar Lampung Dipanggil KPK soal Dugaan Korupsi JTTS
"Selama ini, mediasi tidak pernah melibatkan pimpinan atau perwakilan yang bertanggung jawab,” sesal Herman.
Herman mengecam keras tindakan PT Agung Jaya Raya Indonesia yang dianggap merugikan masyarakat.
Pihaknya mengaku sangat kecewa atas apa yang dilakukan oleh PT Agung Jaya Raya Indonesia.
"Kami meminta kepada Bupati Lampung, DPRD, dan instansi terkait di Lampung Tengah untuk segera menindaklanjuti keluhan masyarakat," ungkapnya.
BACA JUGA:Lahan Sawah di Mesuji Terendam Genangan Air, Petani Merugi
"Jika ini tidak diatasi, kami mendesak agar operasional perusahaan ditutup,” lanjut Herman.
Dalam audiensi tersebut, Pj. Sekda Lampung Tengah Kusuma Riyadi, mewakili Bupati menyampaikan imbauan agar persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan musyawarah mufakat.
Kusuma Riyadi meminta semua pihak untuk menjaga situasi agar tetap kondusif.
“Saya berharap kepada kedua belah pihak agar bisa bertatap muka secara langsung dan berkomunikasi dengan baik, sehingga permasalahan ini tidak perlu meluas,” hara Kusuma Riyadi.
BACA JUGA:Ketahuan Mencuri, Pelaku Curanmor Berhasil Kabur Tinggalkan Motor Curian
Pada tanggal 10 Januari 2025, Dinas terkait seperti DLH, DPMPTSP, Disnakertrans, akan melakukan pengecekan terutama pada alur pembuangan limbah yang selama ini menjadi komplain masyarakat.
“Pengecekan akan langsung menghadirkan tenaga ahli di bidangnya sehingga tidak terjadi pencemaran limbah dimasyarakat,” ungkapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh aparat keamanan dan peserta aksi yang telah menjaga kondusifitas selama kegiatan berlangsung.
Pada kesempatan itu, Agus Budiyono selaku perwakilan PT Agung Jaya Raya Indonesia berjanji tuntutan masyarakat akan dievaluasi dan disampaikan kepada pimpinan perusahaan yang menurutnya sedang cuti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: