Sejarah, UIN Raden Intan Lampung Luluskan Doktor Non Muslim Pertama

Sejarah, UIN Raden Intan Lampung Luluskan Doktor Non Muslim Pertama

Donald Haris Sihotang usai mengikuti sidang doktoral di UIN Raden Intan Lampung. FOTO DOKUMEN UIN RADEN INTAN LAMPUNG --

BACA JUGA: Rektor Resmikan UIN Mart, Ini Tujuannya

Selain itu, keberhasilan Donald Harris Sihotang yang menyelesaikan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam menunjukkan bahwa UIN Raden Intan adalah perguruan tinggi yang tidak membeda-bedakan agama.

Prof. Wan menyatakan, UIN Raden Intan siap menjadi perguruan tinggi untuk semua aliran dan pihak manapun.

"Kami menjunjung tinggi moderasi beragama yang ada di Indonesia termasuk Lampung," imbuh Prof. Wan Jamaludin.

Senada juga disampaikan Prof Dr H Sulthan Syahrir MA, yang menjadi penguji I. 

BACA JUGA: Kadis Pemberdayaan Perempuan Lampung Jadi Doktor Bidang Pengembangan Masyarakat Islam

Menurut dia, hadirnya Donald Harris Sihotang sebagai mahasiswa pertama non muslim menjadi sebuah kejutan bagi UIN Raden Intan Lampung.

"Ini kejutan dan luar biasa yang menunjukan bahwa UIN sangat menjunjung tinggi moderasi beragama dan toleransi," ujarnya.

Terlebih saat ini menjadi jargon pemerintah bahwa keberhasilan tersebut menunjukkan UIN tidak pernah membedakan dan menghargai perbedaan.

Sementara itu, Penguji II Prof Dr Hj Siti Patimah MPd., menyebutkan, Donlad Harris Sihotang juga tercatat sebagai salah satu mahasiswa tercepat pada angkatan tahun 2020 yang menyelesaikan studi kurang dari tiga tahun.

BACA JUGA: UIN RIL Launching Aplikasi Survei Kepuasan Layanan Institusi

Penelitian yang dilakukan oleh Donald Harris Sihotang sudah melahirkan sebuah model manajemen pelatihan yang memang dibutuhkan oleh guru. 

Tentunya tidak hanya untuk guru di Lampung. Namun juga guru di Indonesia.

"Masalah dalam penelitian ini adalah masalah nasional. Di mana, guru yang punya kemampuan menulis karya tulis ilmiah bukan hanya di Lampung tapi secara nasional," paparnya.

Pada kesempatan ini, Donald Harris Sihotang mengaku, pelaksanaan ujian terbuka di UIN Raden Intan tersebut menjadi bukti bahwa perbedaan tidak menjadi penghalang baginya untuk mendapatkan ruang dan kesempatan sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: