Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Disperindag Pesawaran
ILUSTRASI/FOTO PIXABAY.COM--
2. Berdasarkan hasil uji-t didapatkan nilai t sebesar 2,219. Jika dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 (yaitu 1,711) dari t-tabel maka thitung 2,219 > ttabel 1,711, sehingga dapat disimpulkan bahwa: Ha menunjukkan bahwa motivasi kerja (X2) berpengaruh variabel terhadap variabel kinerja pegawai (Y) Diterima. Oleh karena itu, motivasi kerja (X2) berpengaruh terhadap variabel kinerja pegawai (Y) pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran.
Tabel 5 Uji Hipotesis Simultan
Melalui uji F diperoleh F hitung sebesar 14,904 jauh lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 3,422. Oleh karena itu, budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama-sama (pada waktu yang sama) berpengaruh terhadap kinerja pegawai ( Y). Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis di atas dapat dibuktikan atau diterima hipotesis yang diajukan, yang menunjukkan bahwa budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y).
Tabel 6 Perhitungan pengaruh Koefisien Determinan secara Simultan
Koefisien Determinasi (KD) = R2 0,554 x 100% = 55,4%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengaruh penghargaan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai adalah 55,4%, dan sisanya 44,6% disebabkan oleh penyesuaian faktor lain yang tidak penulis teliti dalam artikel ini.
4.2 Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran termasuk dalam kategori baik. Pengujian hipotesis secara parsial dengan uji-t diperoleh nilai t hitung 4,742 dan> t tabel 1,711. Koefisien determinasi penghargaan terhadap kinerja pegawai adalah 46,2%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penghargaan juga berdampak pada peningkatan kinerja pegawai sebesar 46,2%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan hasil uji-t didapatkan nilai t sebesar 2,219. Jika dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 (yaitu 1,711) dari t-tabel maka thitung 2,219 > ttabel 1,711, sehingga dapat disimpulkan bahwa: Ha menunjukkan bahwa motivasi kerja (X2) berpengaruh variabel terhadap variabel kinerja pegawai (Y) Diterima. Oleh karena itu, motivasi kerja (X2) berpengaruh terhadap variabel kinerja pegawai (Y) pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran. Koefisien determinasi motivasi kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 13,6%. Hal tersebut menjadikan motivasi kerja berdampak pada kinerja pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran menyumbang 13,6%.
Hasil penelitian menunjukkan kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran dalam kategori baik. Melalui uji F diperoleh F hitung sebesar 14,904 jauh lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 3,422. Oleh karena itu, budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama-sama (pada waktu yang sama) berpengaruh terhadap kinerja pegawai ( Y). Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis di atas dapat dibuktikan atau diterima hipotesis yang diajukan, yang menunjukkan bahwa budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y). Koefisien Determinasi (KD) = R2 0,554 x 100% = 55,4%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai adalah 55,4%, dan sisanya 44,6% disebabkan oleh penyesuaian faktor lain yang tidak penulis teliti dalam artikel ini
5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran. Dari hasil penelitian melalui uji hipotesis parsial melalui uji-t didapatkan nilai t hitung Penghargaan terhadap kinerja pegawai sebesar 4,742 dan thitung> t tabel sebesar 1,711. Koefisien determinasi budaya organisasi terhadap kinerja pegawai sebesar 46,2%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 46,2% di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran
2. Motivasi kerja berdampak pada kinerja pegawai. Dari hasil penelitian uji hipotesis parsial melalui uji-t, terlihat bahwa motivasi kerja menghitung kinerja pegawai sebesar 2,219, dan hasil thitung sebesar 2,219> t tabel 1,711. Koefisien determinasi motivasi kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 13,6%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran menyumbang 13,6%.
3. Terdapat pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran, hal ini terbukti dari hasil uji hipotesis secara simultan menghasilkan 14,904 hasil yang jauh lebih tinggi dari nilai Ftabel = 3,422 dan taraf signifikansi 5%. Jadi Fhitung adalah lebih besar dari Ftabel (F hitung > F tabel). Besarnya koefisien determinasi (KD) = 57%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai adalah 55,4%, dan sisanya 44,6% disebabkan oleh penyesuaian faktor lain yang tidak penulis teliti dalam artikel ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: