3 Rekomendasi Kuliner Sate Meranggi di Bandar Lampung Wajib Dicoba, No.2 Katanya Terkenal

3 Rekomendasi Kuliner Sate Meranggi di Bandar Lampung Wajib Dicoba, No.2 Katanya Terkenal

Foto Instagram Satemaranggi Paksu : Sate Maranggi Paksu salah satu kuliner di Bandar Lampung yang pernah dikunjungi oleh Pejabat di Provinsi Lampung salah satunya Wakil Gubernur Lampung dan Anggota DPRD Provinsi Lampung.--

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID -Sate Maranggi, kuliner khas Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, ternyata diminati berbagai kalangan masyarakat tak terkecuali masyarakat Lampung khususnya di kota Bandar Lampung yang menjadikan kulineran Sate Maranggi sebagai salah satu menu makan siang bersama keluarga di saat weekend ataupun disaat jam makan siang saat bekerja.

Tahukah anda? Kulineran Sate Maranggi diperkirakan sudah muncul sejak tahun 1962 diwilayah Purwakarta, Jawa Barat.

Dilansir dari akun resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia bahwa tidak diketahui secara pasti tanggal berapa nama kulineran Sate Maranggi dipopulerkan.

Dari data yang dihimpun, seorang penjual sate bernama Bustomi S atau dikenal dengan nama Mang Udeng telah berjualan  Sate Maranggi sejak tahun 1962 di Kecamatan Plered.

BACA JUGA:Ketahui Gejala dan Cara Mengatasi Baby Blues, Para Ibu Wajib Tahu!

Informasi tersebut sekaligus mematahkan permasalahan lokasi asal mula Sate Maranggi yang sebelumnya diklaim oleh Pedagang Sate Kecamatan Wanayasa yang akrab disapa Mak Unah yang sudah berdagang sejak tahun 1970 artinya lebih muda 8 Tahun dari Sate Maranggi Mang Udeng di Kecamatan Plered.

Namun, sate yang dijual Mang Unah awalanya tidak mengistilahkan dengan nama Sate Maranggi tapi hanya menyebutkan Sate Panggang.

Dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia tersebut juga terungkap bahwa Mak Unah juga telah mengetahui bahwa di Kecamatan Plered sebelumnya juga telah ada yang berjualan sate yakni Mang Udeng.

Daging yang digunakan kala itu berasal dari daging sapi atau kerbau. Mak Unah pun menyampaikan bahwa sebelumnya ia menggunakan bahan daging kerbau dan sapi.

BACA JUGA:Simak, Ini 4 Trik Jitu Tahapan Naik Jabatan Bagi PNS Dari Lulusan SMA

Namun, sekitar tahun 1965  mak Unah memodifikasi dengan menggunakan daging lainnya dengan racikan bumbu yang khas yakni menggunakan daging domba. Menurutnya, Sate daging domba lebih enak jika dibandingkan dengan daging lain.

Mengkaji dari data sejarah tersebut diatas, antara Wanayasa dan Plered terdapat sebuah sinergi yang mencuat nama Maranggi sebuah kulineran yang populer jadi ikon Kabupaten Purwakarta.

Memang dalam melihat angka tahun, Wanayasa memang lebih muda dibandingkan Plered. Namun dilihat dari jenis daging yang digunakan membuat kedua daerah tersebut dapat dikatakan sebagai asal mula adanya sate Maranggi di Kabupaten Purwakarta.

Wanayasa merupakan "Pencipta" dari Sate Maranggi dengan menggunakan bahan dasar daging domba, sedangkan Plered merupakan 'Pencipta' Sate Maranggi dengan menggunakan Daging Sapi dan Kerbau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: