Iklan Bos Aca Header Detail

Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Ternyata Pencipta Peci Tapis Dendi

Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Ternyata Pencipta Peci Tapis Dendi

Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengunjungi keluarga Isryad yang me jadi korban pembunuhan dukun pengganda uang, Kamis 6 April 2023. FOTO FAHRURROZI/RADARLAMPUNG.CO.ID--

BACA JUGA: BPJN Lampung Usulkan Rp867 Miliar untuk Perbaikan Jalan di Lampung 2023, Salah Satunya Terusan Ryacudu

"Terakhir komunikasi dengan anaknya (Alda, Red) cuma satu bulan sejak kepergian mereka," kata Ike.

Ike menuturkan, Wahyutriningsih sempat berkomunikasi dengan anak tertuanya Alda dan menceritakan soal keponakan Mbah Slamet yakni Iskam. 

"Nah, dari Iskam itu, ibunya cerita bahwa Mbah Selamet bisa menggandakan uang. Selain itu, diperkuat juga oleh pak Kijo warga Lampung Tengah. Kami keluarga besar berharap jenazah dapat segera dipulangkan untuk segera dimakamkan. Dan pelaku dapat dihukum sesuai dengan perbuatannya," tegasnya. 

Diketahui, empat warga Pesawaran teridentifikasi menjadi korban pembunuhan yang dilakukan Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Pemkab Tulang Bawang Siapkan Rp 26,5 Miliar untuk THR ASN, Ini Waktu Cairnya

Kasatreskrim Polres Pesawaran AKP Supriyanto Husin membenarkan ada warga kabupaten itu yang menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang tersebut.

Mereka adalah pasangan suami istri asal Dusun Sumba Retno, Desa Tanjung Rejo dan Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon.

”Kita sudah konfirmasi ke Kepala Desa Tanjung Rejo. Berdasarkan informasi yang kami himpun, pasutri tersebut (Irsyad dan Wahyutriningsih, Red) warga Dusun Sumba Retno, Desa Tanjung Rejo," kata AKP Supriyanto Husin mewakili Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo, Rabu 5 April 2023.

AKP Supriyanto Husin melanjutkan, dari informasi yang didapat, pasutri tersebut sudah merantau ke pulau Jawa sekitar September 2021 silam.  

BACA JUGA: Benefits of Coconut Oil for Facial Skin Health

"Sejak saat itu lost contact dengan pasutri. Karenakan ada 12 korban dan dua di antaranya identitas korban warga Pesawaran," sebut dia.

Namun begitu, untuk kepastiannya, pihaknya masih menunggu hasil tes DNA terhadap para korban dukun pengganda uang tersebut. 

"DNA belum di tes. Kita masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak Polda Jawa Tengah, apakah akan melakukan tes DNA untuk memastikan identitas keduanya," tukasnya. 

Menurut AKP Supriyanto, pasutri tersebut memang sudah lama hilang kontak dengan keluarga di Pesawaran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: