Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pernah Dipenjara Lima Bulan Karena Kasus Perusakan di DPRD Lampung

Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pernah Dipenjara Lima Bulan Karena Kasus Perusakan di DPRD Lampung

Camat Way Khilau Nazam Roni mendatangi kediaman Mustopa yang menjadi pelaku penembakan di kantor MUI. FOTO DOKUMEN CAMAT WAY KHILAU --

PESAWARAN, RADARLAMPUNG.CO.ID - Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona menyatakan bahwa Mustopa NR, yang menjadi pelaku penembakan di kantor MUI pusat merupakan warga Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau (Kedondong sebelum pemekaran).

Ia mendapat kabar soal peristiwa itu dari Polda Lampung melalui Kabidhumas Kombes Zahwani Pandra. 

"Ada seorang warga yang ingin masuk saat rapat berlangsung dan mengaku sebagai nabi, sehingga terjadilah hal hal yang tidak diinginkan," kata Dendi Ramadhona, Selasa 2 Mei 2023. 

Ketika diperiksa, ditemukan KTP atas nama inisial M, warga Sukajaya Kecamatan Way Khilau, dulunya Kecamatan Kedondong.

BACA JUGA: Soal Penembakan di Kantor MUI Pusat, Ini Kata Polda Lampung

Dendi Ramadhona menuturkan, informasi yang didapat dari warga dan kecamatan, lelaki berinisial M dan melakukan penembakan ini diketahui kejiwaannya terganggu dan mengaku nabi.

Pada tahun 2016 silam, M pernah terlibat perusakan di Bandar Lampung. Ia sempat ditangkap. Kemudian penahanannya ditangguhkan 

"Kami belum mendapat informasi apakah yang bersangkutan sudah meninggal atau belum. Kalaupun sudah meninggal, apakah akan di autopsi di sana atau nanti akan dimakamkan di sini," sebut Dendi. 

Ia juga berharap peran seluruh pihak, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memantau jika ada doktrin ajaran yang sesat yang masuk ke lingkungan sekitar.

BACA JUGA: Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat Berasal dari Lampung, Ternyata Mengaku Nabi

"Kita saling pantau kalau ada ajaran yang sesat agar segera terkonfirmasi. Jangan sampai itu berkembang lama dan menjadi bola salju yang bisa merugikan semua pihak," tegasnya. 

Kepala Desa Sukajaya Tarmizi membenarkan bahwa Mustopa merupakan warganya

"Iya benar, dia warga kita. Ini kebetulan lagi di rumahnya," kata Tarmizi.

Tarmizi menuturkan, aktifitas sehari-hari terpantau seperti masyarakat pada umumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: