Gawat! Ada Tafsir Tambahan Syahadat di Al Zaytun, Tiada Negara Selain Negara Islam

Gawat! Ada Tafsir Tambahan Syahadat di Al Zaytun, Tiada Negara Selain Negara Islam

Sejumlah kontroversi muncul dari Ponpes Al Zaytun. Salah satunya soal tambahan penafsiran dalam pengucapan kalimat syahadat. FOTO AL ZAYTUN OFFICIAL --

RADARLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah kontroversi terus terungkap dari Pondok Pesantren Al Zaytun

Mulai dari salam Yahudi yang disampaikan pimpinan ponpes hingga syahadat yang ditafsirkan memiliki tambahan. 

Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan mengatakan, syahadat yang diucapkan di Ponpes Al Zaytun bukan hanya pengakuan tiada tuhan selain Allah.

Namun juga diartikan tiada negara selain negara Islam. Jika ada yang bernegara selain negara Islam dianggap kafir. 

BACA JUGA: Mazhab Soekarno yang Disebut Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Kontroversial, Pakar Fikih Kontemporer: Enggak Mungkin

"Syahadatnya masih sama. Tapi tafsir yang diganti. Kalau kalau versi Panji Gumilang, itu tiada negara kecuali negara Islam," kata Ken Setiawan dihubungi Radarlampung.co.id, Jumat12 Mei 2023. 

Tidak hanya bertentangan dengan arti syahadat yang sebenarnya. 

Tafsir dari syahadat ala pimpinan Ponpes Al Zaytun ini berseberangan negara Pancasila.

Ken menegaskan, syahadat tersebut disampaikan secara berantai melalui struktur yang ada. 

BACA JUGA: Viral 'Mazhab Soekarno' yang Diterapkan Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Begini Tanggapan UAH

Sementara dalam video yang diunggah akun YouTube @Herripras, Ken Setiawan menyatakan, bukan hanya syahadat. Salat dan rukun Islam juga ada pengubahan.

Menurut Ken, indikasi penyimpangan lainnya adalah salat yang berjarak dan belum diwajibkan. 

Salat tidak dilarang. Namun karena Indonesia dianggap masih jahiliyah, maka salat belum diwajibkan. 

Indikasi penyimpangan lain termasuk soal perbedaan zakat dan puasa Ramadhan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: