Ken Setiawan Sebut 80 Persen Santri Ponpes Al Zaytun Anak-anak Warga NII?
Hasil penelitian yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia, ada kaitan antara Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang dengan NII Komandemen IX. FOTO TANGKAP LAYAR YOUTUBE AL ZAYTUN OFFICIAL --
RADARLAMPUNG.CO.ID - Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu terus menjadi sorotan. Antara lain soal penerapan syariat Islam yang dianggap sejumlah kalangan tidak lazim.
Tidak hanya itu. Ponpes yang dipimpin Panji Gumilang ini juga disebut memiliki kaitan dengan NII Komandemen Wilayah IX.
Salah satunya diketahui dari hasil penelitian tim khusus Majelis Ulama Indonesia yang dilakukan pada 2002 silam.
Pernyataan sama juga pernah disampaikan oleh pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan.
Pola rekrutmen santri di Pondok Pesantren Al Zaytun ini dilakukan dengan dua cara.
Pertama santri yang berasal dari kalangan umum. Kemudian rekrutmen santri yang berkaitan dengan orang dalam.
Menurut Ken Setiawan, sejumlah santri adalah anak-anak dari pengikut NII dan menempuh pendidikan di Ponpes Al Zaytun.
"Kalau saya sebut, 80 persen Santri di Al Zaytun itu orang NII itu," kata Ken Setiawan kepada Radarlampung.co.id.
BACA JUGA: MUI Bentuk Tim Gabungan, Teliti Soal Salam Yahudi di Ponpes Al Zaytun
Ken menuturkan, anak-anak dari kelompok yang diduga terkait NII tersebut mendapat semacam subsidi atau keringanan pembayaran sekolah.
"Mereka itu anak-anak warga NII yang belajar melalui kurikulum hidden. Dikirim ke sana," tegasnya.
"Sisanya itu, ya yang santri murninya itu. Yang memang bener-bener mau belajar di pesantren," imbuh Ken.
Santri Ponpes Al-Zaytun yang murni ingin belajar di pesantren disebutkan oleh Ken sebagai korban promosi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: