SDM Tidak Mumpuni Jadi Penyebab Terpuruknya BUMD, Yusdiyanto: Evaluasi, Lakukan Pembenahan!
Ilustrasi evaluasi.-Pixabay-
"Padahal masyarakat atau publik mengharapkan BUMD tumbuh dan berkembang dan menunjukan eksistensi di daerah. Sementara kalau kita lihat hari ke hari BUMD hanya jadi beban APBD saja yang mereka tidak memberikan kontribusi tapi beban pemda. Saya kira ini jadi PR berat," ungkapnya.
Terkait pimpinan, Yusdiyanto melihat saat ini BUMD tidak dipimpin oleh orang profesional. Namun hanya orang-orang mantan birokrat. Maka, menjadi pernyataan apakah pimpinan tersebut mampu.
BACA JUGA:Sangar saat Beraksi, Menangis Ditangkap Polisi
"Terkait kepatuhan, sudah seberapa besar mereka patuh terhadap undang-undang atau ketentuan di perusahaan. Banyak perusahan lalai terhadap tugas dan kewajibannya. Artinya secara penuh perusahan tidak patuh terhadap regulasi yang ada, justru diabaikan," ungkapnya.
Kemudian terkait SDM di BUMD, menurutnya tidak melihat SDM yang memiliki sertifikasi yang mengukur tingkat kemampuan managemennya untuk bagaimana memperdayakan perusahaan tersebut.
"Juga terkait tata kelolah, ini dalam hal tata kelolah internal dan eksternal, lalu tata kelolah meningkatkan kinerja perusahaan. Semacam reward dan punishment merupakan hasil pelaksanaan kegiatan," ungkapnya.
Disinggung apakah BUMD yang tidak memberi keuntungan tersebut harus ditutup, Yusdiyanto menilai terlalu berlebihan jika diminta tutup, sebab banyak penyertaan modal yang telah diberikan oleh pemda.
BACA JUGA:Akademisi Nasional Menilai Pelarangan Gabah Keluar Lampung Tidak Sesuai UU Pangan
Namun, dirinya meminta untuk pemda melakukan evaluasi. Jika tidak mampu menunjukan kinerja yang baik, tidak menggunakan target, dan lainnya, perusahaan sebaiknya di hold atau suspend keberadaannya.
"Evaluasi, lalukan pembenahan. Saya sayangkan kalau ditutup, karena dana APBD sudah banyak disertakan perusahaan sebagai suntikan modal dan investasi," terangnya
Untuk itu dirinya meminta pemda tidak perlu takut dan malu mengoreksi kinerja BUMD Pemprov Lampung.
"Kalau dia jadi beban dievaluasi menyeluruh. Tidak usah takut dan malu. Tugas Pemda bagaimana sesuatu yang buruk jadi baik. Bukannya buruk diabaikan," tuturnya.
BACA JUGA:Kalahkan Kongo, Indonesia Memiliki 12 Tambang Emas
Termasuk PT Wahana Raharja, Yusdiyanto melihat tidak ada spesifik usaha perdagangan mereka di bidang apa.
"Jadi mereka harus spesifik sekarang usahanya apa. Tidak mungkin satu BUMD kelolah banyak hal tanpa spesifik. Apalagi perusahaan dituntut bersinergi, kolaborasi, punya kreativitas dan mampu bersaing. Ini bagaimana bisa mereka bersaing," tuturnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: