Mengenal Teori Kontroversial Stephen Hawking Tentang Black Hole, Aneh Tapi Nyata
Teori kontroversial tentang area lubang hitam yang dikemukakan Stephen Hawking. ILUSTRASI/FOTO PIXABAY--
BACA JUGA: Destinasi Wisata Sungai di Indonesia, Tawarkan Lokasi Arung Jeram Sampai Kehidupan Alam Liar
Sebagai informasi, LIGO (Advanced Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory) ini merupakan sinar laser sepanjang 1.864 mil atau setara dengan jarak 3.000 kilometer.
Sinar laser ini dinilai mampu mendeteksi distorsi sekecil apapun di dalam ruang waktu.
Caranya adalah dengan mengubah panjang jalurnya.
Sebelum dan setelah lubang hitam bergabung, para peneliti membagi gelombang-gelombang gravitasi itu menjadi dua bagian.
BACA JUGA: Ternyata, Minum Kopi Bisa Mencegah Penyakit Alzheimer
Selanjutnya dihitung massa dan putaran dari dua lubang hitam yang asli dan yang baru bergabung.
Kemudian pada gilirannya, angka-angka yang didapatkan itu akan memungkinkan para peneliti untuk menghitung luas permukaan pada setiap lubang hitam.
Luas permukaan pada setiap lubang hitam itu dihitung di waktu sebelum dan sesudah bertumbukkan.
Setelah luas permukaan lubang hitam yang baru terbuat dan terbukti lebih besar dari gabungan awal.
BACA JUGA: 8 Oleh-oleh Khas Bogor yang Wajib Kamu Beli untuk Pulang ke Kampung, Nomor 5 Sangat Terkenal
Hal itu membenarkan hukum luas dalam teori kontroversial yang dikemukakan Hawking.
Para peneliti dalam kasus ini memiliki tingkat kepercayaan lebih dari 95 persen, karena hasil yang didapatkan cukup sesuai dengan perkiraan mereka.
Dilansir Radarlampung.co.id dari laman National Geographic, seorang astrifisikawan asal Massachusetts Institute of Technology, Maximiliano Isi.
Beberapa tahun yang lalu, Max menjadi peneliti utama dalam studi yang telah terbit dalam Journal Physical Review Letters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: