Potensi Senyawa Fenolik dan Modifikasi Struktur Turi yang Punya Aktivitas Antituberkulosis dan Anti Kanker

Potensi Senyawa Fenolik dan Modifikasi Struktur Turi yang Punya Aktivitas Antituberkulosis dan Anti Kanker

Potensi Senyawa Fenolik dan Modifikasi Struktur Turi yang Punya Aktivitas Antituberkulosis dan Anti Kanker--campus.quipper.com

Keberadaan gugus hidroksil pada kedua posisi dalam molekul diprediksi memainkan peran penting dalam penghambatan pertumbuhan strain mikobakteri. Senyawa (17) ditemukan paling aktif dengan nilai MIC terendah 312,5 x 10-2 µg/mL. 

Senyawa tersebut memiliki fitur struktural simetris, di mana aromatisitas molekulnya utuh, sehingga meningkatkan aktivitasnya secara dramatis. Kemungkinan perubahan struktur inti antara empat senyawa jenis flavonoid (7-16, 18, 19) dengan jenis biaril (17), dapat membawa perubahan besar dalam bioaktivitas dan spesifisitas reseptornya.

Pada uji sitotoksisitas menggunakan sel kanker HeLa, HepG2, dan MCF-7, senyawa (18-22) menunjukkan aktivitas moderate, sedangkan terhadap sel kanker melanoma A375, senyawa 25 dan 29 menunjukkan aktivitas sitotoksik yang potensial dengan nilai IC50 relatif sebesar 22,8 dan 32,7 μM, Pada uji antibakteri menggunakan bakteri patogen tanaman Rhodococcus fascians, senyawa (23) menunjukkan aktivitas antibakteri sedang dengan nilai MIC 0,1 mg/mL (Noviany et al., 2021).

Penutup

Berdasarkan seluruh uraian yang telah saya sampaikan, dapat disimpulkan bahwa:

Senyawa-senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan merupakan bentuk komunikasi kimiawi yang dapat memberikan manfaat bagi manusia.

Sesbania grandiflora atau turi memiliki rangkaian metabolit sekunder yang unik dalam fitur strukturalnya yaitu senyawa-senyawa fenolik. 

Variasi senyawa fenolik dengan berbagai aktivitas biologinya telah berhasil diungkap dari tumbuhan S. grandiflora dan menjadi pembuktian ilmiah (scientific validation) pemanfaatan tradisionalnya.

Tumbuhan S. grandiflora dapat dijadikan sebagai salah satu sumber alami untuk memperoleh senyawa yang berpotensi sebagai antikanker, antituberkulosis, dan antibakteri. 

Senyawa bioaktif dari S. grandiflora dapat digunakan sebagai senyawa acuan dan prototype untuk desain dan perencanaan rasional obat baru, pengembangan sintesis dan penemuan sifat terapeutik baru suatu obat.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: