Tanpa Bantuan Pemerintah, Camat Suoh Pastikan Tangani Jembatan Way Semangka Secara Swadaya

Tanpa Bantuan Pemerintah, Camat Suoh Pastikan Tangani Jembatan Way Semangka Secara Swadaya

Jembatan Way Semangka yang sudah 6 bulan tak kunjung diperbaiki, membuat masyarakat sekitar bergotong-royong memperbaikinya.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Jembatan Way Semangka yang sudah 6 bulan tak kunjung diperbaiki, membuat masyarakat sekitar bergotong-royong memperbaikinya.

Tanpa bantuan dari pemerintah, masyarakat sekitar bergotong-royong memperbaiki jembatan way semangka yang menjadi penghubung Pekon Tugu Ratu dengan Pekon Banding Agung.

Camat Suoh Kabupaten Lampung Barat Dapet Jakson, S.Sos., merespon keluhan masyarakat terkait kerusakan jembatan Way Semangka, yang juga menjadi jembatan penghubung dengan Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS).

Bahkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan gotong-royong untuk menangani jembatan tersebut secara swadaya. Namun, saat ini, jembatan itu masih dalam proses pembuatan bahan lantai jembatan.

BACA JUGA:Pabrik Sepatu Puma Dihantam Badai PHK, Ratusan Karyawan Bakal jadi Pengangguran

"Pohon kelapa sudah ditebang, dan sudah mulai dirajang dibuat papan, yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki lantai jembatan yang sudah mulai lapuk dan jebol, sehingga Insha Allah dalam waktu yang tidak lama lagi jembatannya sudah kembali bisa dilalui mobil," ungkap Dapet Jakson, Rabu 7 Juni 2023.

Akan tetapi, sambung dia, mengingat lantai jembatan bermaterial kayu, maka setelah dilakukan perbaikan, jembatan itu bisa dilalui.

Dirinya berharap agar kendaraan barang khususnya bertonase berat untuk tidak melintas di jembatan tersebut namun menggunakan jembatan permanen yang dibangun oleh PT Tanggamus Elektrik Power (TEP) yang lokasinya tidak jauh dari jembatan tersebut.

"Kalau untuk kendaraan mini bus atau kendaraan tidak bermuatan barang masih bisa melintas, tetapi untuk kendaraan barang diharapkan bisa melintasi jembatan PT TEP, karena untuk lantai jembatan ini berlantai kayu, sehingga tentunya beban yang ditopang terbatas," kata dia.

BACA JUGA:Raih Penghargaan, Arinal Djunaidi Berpesan GTTGN Harus Jadi Wadah Bertukar Informasi Teknologi

Sebelumnya, Kabid Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Lambar Robert Putra, ST., mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pembahasan sebagai bentuk respon terkait kerusakan jembatan tersebut.

"Sebenarnya mobil masih bisa lewat jembatan bawah, mutar sedikit melalui jembatan yang dibangun oleh PT TEP. Tetapi soal jembatan milik Pemkab yang rusak tersebut akan kami diskusikan di bidang kalau bisa ada upaya kami dan kalaupun tidak semoga masyarakat berkenan memperbaiki lantai kayu sevara swadaya," kata dia.

Karena, lanjut Robert, untuk penanganannya khususnya anggaran pemeliharaan tidak ada. Sementara itu prihal rencana peningkatan menjadi jembatan permanen juga belum bisa dilakukan dan lagi-lagi masih terkendala anggaran.

"Untuk rencana penanganan lebih lanjut menjadi permanen ada. Tetapi untuk desain kajian sudah ada, hanya saja untuk membangun jembatan permanen akan sulit, mengingat biayanya sangat mahal," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: