Sejarah Pembangunan Ka’bah yang Menjadi Kiblat Umat Islam di Dunia
Mengulas sejarah pembangunan Ka'bah sebagai kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia. ILUSTRASI/YOUTUBE Asal Mula--
BACA JUGA:Mengerikan! Begini Tradisi Menuju Kedewasaan yang Dilakukan Berbagai Suku di Dunia
Lokasi Ka'bah tidak berubah seperti saat pertama kali didirikan.
Namun kondisinya tidak berbentuk seperti bangunan pada umumnya.
Hingga sang anak yakni Ismail yang melihat Nabi Ibrahim sedang bekerja.
Ismail pun berjalan mendekatinya dan bertanya tentang apakah ia diperbolehkan untuk membantu ayahnya.
BACA JUGA: 10 Candi di Indonesia Yang Jarang Diketahui Wisatawan, Nomor 5 Ada di Sumatera dan Terbesar
“Wahai ayah bolehkah aku membantumu?,” tanya Ismail kepada ayahnya.
“Masya Allah terima kasih, tentu saja boleh anakku,” jawab Nabi Ibrahim kepada anaknya yang baik hati itu.
Ismail pun mengambilkan sebuah batu besar yang dijadikan pijakan untuk ayahnya.
Itulah yang sampai saat ini menjadi saksi bekas pijakan kaki Nabi Ibrahim dikenal dengan nama maqam Ibrahim.
BACA JUGA: Mengenal Agama Yazidi, Minoritas Kuno yang Berjuang Bertahan Hidup di Tengah Kekerasaan
Pada zaman Nabi Ibrahim, Ka'bah adalah bangunan berbentuk kubus yang dibangun dengan batu-batuan hitam keras.
Batu-batuan hitam keras itu disusun dengan cara sederhana.
Lalu setelah Nabi Ibrahim dan Ismail berhasil meninggikan pondasi Ka’bah.
Keduanya lalu berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: