Link Undangan Nikah Bikin Saldo Tabungan Rp 1,4 Miliar Ludes, BRI: Jangan Sembarang Install Aplikasi

Link Undangan Nikah Bikin Saldo Tabungan Rp 1,4 Miliar Ludes, BRI: Jangan Sembarang Install Aplikasi

modus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA). Ilustrasi penipuan bri--

RADARLAMPUNG.CO.ID – Uang Nasabah yang ludes Rp1,4 Miliar di Bank BRI, membuat manajemen BRI buka suara.

Pemimpin Kantor Cabang BRI Malang Sutoyo, Akhmad Fajar menjelaskan, sebagai salah satu bank dengan jumlah nasabah terbesar di Indonesia, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar bertransaksi aman dan nyaman.

"Ini juga tak lepas dari adanya berbagai modus penipuan online atau social engineering. Salah satunya adalah modus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA)," ungkap Akhmad Fajar.

Menurutnya, download file APK melalui WhatsApp tersebut, mengakibatkan salah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur harus kehilangan saldo di rekeningnya hingga Rp 1,4 miliar.

BACA JUGA:Buya Yahya Bagikan Tips Rumah Tangga Harmonis yang Mudah Diwujudkan, Patsuri Wajib Tahu Rutinitas Ini

Adapun salah satu modusnya adalah melalui aplikasi yang tak resmi atau bodong yang membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS.

"Kejahatan perbankan pun bisa terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui SMS. Sehingga, transaksi perbankan melalui mobile banking bisa berjalan sukses," katanya.

Atas kejadian yang menimpa pada salah satu nasabahnya di Malang, sambung Akhmad Fajar, bahwa pihaknya telah melakukan investigasi atas pengaduan korban.

Dimana nasabah merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering.

BACA JUGA:Selamat! 42 PPPK Fungsional Kesehatan Tanggamus Lampung Dapat SK Pengangkatan

"Kejadian ini berakibat nasabah telah membocorkan data transaksi perbankan (Kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga transaksi dapat berjalan dengan sukses," ucapnya.

Akhmad Fajar sangat menyesalkan kejadian tersebut dan berempati kepada yang bersangkutan.

Namun, bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan.

"Kami mengimbau nasabah supaya lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: