Dikabarkan Oknum PNS Pemalsuan Dokumen saat PPDB SMA , Ini Langkah Diambil Walikota Bandar Lampung
Foto Humas Pemkot Bandar Lampung : Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana --
BACA JUGA:Sejarah Candi Gedong Songo dan 9 Fakta Menariknya, Ternyata Merupakan Tempat Wisata Populer Loh
"Kalau SMP kan baru hari ini dimulai, jadi belum ada laporan kecurangan. Tapi SMA sudah selesai dan memang banyak kecurangan. Jumlah kecurangan itu tidak hafal.Tapi sekitar 1 atau 2 dari 17 sekolah SMA itu laporan kecurangan setiap harinya. Tapi ada juga sekolah yang tidak ada kecurangan.Tapi juga sekolah yang tidak ada kecurangan. Jadi sekitar puluhan lah,"ujar Febriana.
Febriana, menyampaikan jenis kecurangan tersebut jelas Febriana, ada warga yang merubah sendiri kartu keluarga (KK) nya.
"Ya mungkin itu karena ketentuan PPDB, yang mana disyaratkan minimal mereka berdomisili 1 tahun. Jadi mereka berusaha supaya KK nya menjadi 1 tahun dan mereka rubah sendiri. Selain itu, kadang mereka melaporkan warga kota Bandar Lampung, padahal bukan dan berdomisili di luar Bandar Lampung," ungkapnya.
Kemudian lanjutnya, pernah juga kemarin terakhir PPDB SMA mencoba merubah hasil keputusan dari Disdukcapil.
BACA JUGA:Ingin Berkunjung ke Candi Gedong Songo? Perhatikan 7 Informasinya Ini Terlebih Dahulu
Yaitu terkait dengan verifikasi berkas apakah berkas data kependudukan siswa itu memenuhi syarat atau tidak.
"Nah ada satu pendaftar mengubah surat dari kita, seolah-olah ada perbaikan dari kita, kemudian pihak sekolah konfirmasi kepada Disdukcapil apakah ada surat tambahan dari kita. Maka kemarin kita jawab tidak ada. Setelah kita lihat memang ada oknum yang mencoba merubah rekomendasi tersebut supaya anaknya bisa masuk sekolah tersebut," ucap dia.
Padahal kata Febriana, terkait data kependudukan tersebut yang dapat memverifikasi dan validasi nya Disdukcapil Sehingga pihaknya juga yang hanya dapat merubahnya. "Jadi kalau ada kecurangan kita tahu, yaitu tinggal cek ke sistem. Jadi tidak mungkin bisa dimanipulasi,"sebutnya
Dengan banyaknya kecurangan tersebut, pihaknya telah melaporkannya ke Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). "Banyak kecurangan tapi kita sudah cek ke sistem dan kita sudah melaporkan ke MKKS, "ucap Febri.
BACA JUGA:Wagub Lampung Ingatkan OPD Tingkatkan Perhatian Kepada Pelaku UMKM
Febri menghimbau, agar warga jangan sekali-kali melakukan kecurangan data kependudukan hanya demi anaknya diterima ke solah yang diinginkan.
"Karena sekarang sistemnya sudah komputerisasi dan online, mau gimana pun bentuk warga merubah kependudukan tetap harus sistem online. Jadi bukan hanya Disdukcapil yang bisa mengakses tapi banyak stakeholder yang bisa masuk. Jadi tidak akan bisa bermain di sesuatu yang sifatnya tidak bisa merubah data tersebut," pungkas. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: